Penambang Galian Emas ilegal tanpa izin Marak di Cirangsad, Cigudeg, Bogor.
CIGUDEG_BOGOR –Kunjungan team Lembaga Aliansi indonesia beserta awak media lainnya, ke Desa Banyuresmi kampung Cilangkap, RT .02/06 Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Selasa, (25/4/2022).
Pasalnya, dari hasil Investigasi team Lembaga Aliansi indonesia BPAN (Badan Penelitian Aset Negara) ke-lokasi pertambang,(PETI)itu diketahui ada beberapa titik penambang yang rata rata pemilik tanah yang sudah jadi milik orang luar daerah tersebut, dan di kelola oleh oknum anggota.
Ada juga beberapa lokasi gulundungan atau (pengolahan emas secara manual) yang terdapat dibeberapa lokasi yang tidak jauh dari pemukiman warga, bahkan ada yang menyatu dengan tempat tinggal warga.
Hal ini diperkuat dengan perbincangan kami dengan salah satu warga yang ada di lokasi itu, di kampung Cilangkap, dirinya yang tidak mau di sebut nama #dan juga beliau sebagai pelaku usaha ke lobang juga.
Kami sebagi warga kp.cilangkap setelah pengelola lobang tersebut malah kami warga jadi penonton atau merasa di takuti oleh oknum anggota tersebut kami memohon kepada aparat hukum segera di tindak lanjuti penutupan karna warga merasa tidak nyaman banyaknya lalu.lalang tamu tak di undang#tutur warga (tidak mau di sebut nama)
Sekitar ada kurang lebih 15 lokasi pengolahan di tempat ini yang diolah tanahnya oleh masyarakat setempat setidaknya ada kegiatan kami untuk mencari nafkah untuk menyambung hidup, walau memang ada pembagian 10% dari penghasilan untuk pemilik tempat.”tapi sekarang tidak ada setelah di kelola oknum karna di situ sudah ada jatah MUSPIKA Ucap salah satu warga kepada team Lembaga Aliansi Indonesia, BPAN (Badan Penelitian Aset Negara)
Dirinya, yang tidak mau di sebut nama , juga mengatakan,
Ada kekhawatiran dirinya dan yang lain, setiap datang cuaca hujan, yang mengakibatkan terjadi banjir di lokasi kampungnya, dan sambung dia lagi, akan mengakibatkan lumpur yang mengakibatkan tersumbatnya saluran jalan Air Dan aliran kali yang ada disini sekitar panjang 200 meter lebar kurang lebih 2 meter, itu dikarenakan limbah pembuangan galian tanah atau lumpur sisa.sisa pengolahan,” ujar dia.
Selanjutnya,team Lembaga Aliansi Indonesia BPAN (Badan Penelitian Aset Negara) mengunjungi Beberapa tempat lokasi yang sudah Berbentuk lubang galian hingga kedalaman Mencapai 30 meter,bahkan sudah ada yang ratusan meter dan kami team Lembaga Aliansi Indonesia Pun menyaksikan cara kerja para Penambang yang secara manual.
Ada tiga bagian yang Bertugas.yaitu, Empat orang Bertugas memahat, serta Mengambil bahan emas dibawah Dan Dua orang diatas, serta Satu Orang menarik tambang dan yang Satu melepas ikatan yang sudah Diatas dan merapihkan sebelum di Bawa kepengolahan” ucap salah satu Pekerja yang ada di lokasi penjelasannya.