Terungkap Setelah Ledakan Tragis: Pusaran Bisnis Seputar Amunisi Kedaluwarsa

Foto: Kerabat korban insiden ledakan amunisi Garut, Agus Setiawan.
Rabu, 14 Mei 2025  11:51

Sejumlah warga di Kampung Cimerak, Desa Sagara, Garut, Jawa Barat, mengaku dibayar Rp 150.000 per hari untuk membongkar amunisi kedaluwarsa.

Informasi tersebut diungkap oleh salah seorang kerabat korban insiden ledakan amunisi Garut, Agus Setiawan.

“Kami jadi buruh, Pak. Buruh buka selongsong, per hari dibayar Rp 150.000,” ungkap Agus di rumah duka, Rabu (14/5/2025).

Agus menjelaskan, pekerjaan tersebut bisa berlangsung selama belasan hari, tergantung pada jumlah amunisi kedaluwarsa yang datang untuk dimusnahkan.

Selain upah harian, warga juga memanfaatkan sisa rongsokan logam untuk dijual ke pengepul.

“Kadang Rp 50.000, kadang Rp 100.000. Ada iya (pengepulnya),” ujar Agus.

Agus juga menyebutkan beberapa tokoh masyarakat atau "sesepuh" yang mengatur aktivitas tersebut bisa mendapat bayaran hingga Rp 200.000 per hari.

Ledakan amunisi di Garut yang terjadi pada Senin (12/5/2025) diduga berkaitan dengan aktivitas pembongkaran amunisi kedaluwarsa.

Hingga kini, penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan sumber ledakan dan mekanisme pengelolaan limbah militer yang terlibat.

Berita Terkait