Gempa Bumi M5,1 di Banten, BMKG Minta Masyarakat Tak Terpengaruh Isu
BMKG memastikan gempabumi yang terjadi di Selatan Jawa, Bayah, Banten pada siang hari ini, Minggu (6/4/2025) tidak berpotensi terjadinya bencana tsunami.
Gempa yang terjadi sekira pukul 13.55.12 itu, berkekuatan 5,1 magnitudo.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono memaparkan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8.
Dimana, episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,88° LS ; 105,93° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 111 Km arah Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 46 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi pada Zona Intraplate Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono dalam keterangannya.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Surade dengan skala intensitas III - IV MMI daerah Bayah, Malingping, Pelabuhan Ratu.
Dengan skala intensitas III MMI daerah Nagrak, Cibadak, Ciracap, Kabandungan, Kalapanunggal, dan Nyalindung xengan skala intensitas II - III MMI. Sementara, daerah Kota Sukabumi dan Kec. Cibeber dengan skala intensitas II MMI.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Daryono melanjutkan, hingga pukul 14.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).