Peringati Harganas ke-32, Wabup Sukabumi H. Andreas Serahkan Santunan untuk Keluarga Risiko Stunting
aliansinews.id - Sukabumi, Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tahun 2025, Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sukabumi, menyerahkan santunan secara simbolis kepada Keluarga Risiko Stunting. Kegiatan berlangsung di UPTD Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Wilayah Palabuhanratu, Senin (23/6/2025).
Dalam sambutannya, H. Andreas menegaskan bahwa persoalan stunting bukan hanya tanggung jawab daerah semata, tetapi sudah menjadi agenda prioritas nasional dalam pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah pusat melalui BKKBN serta berbagai kementerian dan lembaga terus mendorong intervensi terintegrasi mulai dari edukasi pranikah, peningkatan gizi ibu hamil, hingga penanganan anak usia di bawah lima tahun.
“Edukasi dan penjarangan kehamilan menjadi bagian penting dalam program Keluarga Berencana. Ini terbukti mampu menekan angka kematian ibu dan anak, sekaligus mengurangi risiko stunting,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa kehamilan pada usia ibu di atas 39 tahun memiliki risiko lebih tinggi, baik bagi ibu maupun bayi. Karena itu, perencanaan keluarga yang matang menjadi kunci lahirnya generasi sehat dan berkualitas.
H. Andreas juga menyoroti rendahnya pemanfaatan sumber daya lokal dalam pencegahan stunting. “Kita tinggal di wilayah pesisir yang kaya protein hewani, seperti ikan laut. Tapi angka stunting masih tinggi. Ini adalah ironi yang tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.
Wabup mengimbau para orang tua untuk aktif memanfaatkan layanan posyandu, mengikuti anjuran tenaga kesehatan, dan memperhatikan pola makan serta tumbuh kembang anak secara berkelanjutan.
Sementara itu, Sekretaris DPPKB Kabupaten Sukabumi, Tia Fatimah, mengungkapkan bahwa kegiatan serupa dilaksanakan secara serentak di seluruh kecamatan dalam rangkaian peringatan Harganas 2025. Puncak peringatan tingkat Provinsi Jawa Barat akan digelar pada 25 Juni di Kota Depok, dan akan dilanjutkan dengan mobil pelayanan keliling yang berakhir di Tangerang.
Menurutnya, berbagai upaya penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi telah dijalankan, antara lain melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada calon orang tua. Namun, tantangan masih cukup besar, sehingga kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan.
“Ini bukan tugas satu instansi. Semua elemen harus bergerak, dari pemerintah hingga masyarakat. Kita ingin generasi mendatang bebas stunting, sehat secara fisik dan mental,” ujarnya.