Dua Tahun Revolusi Kertas Putih, Dukcapil Hemat Rp900 Miliar dan Warga Bisa Cetak Dokumen Mandiri

 
Senin, 27 Sep 2021  23:54

media.aliansiindonesia.id

Jakarta - Dengan integrasi data Dukcapil ke semua lini pelayanan publik, maka tata kelola negara akan semakin mudah dikendalikan, dan dibangun transparansinya.

Di dunia bisnis keuangan dan perbankan kini dikenal e-KYC _(know your customer)_. Sebelumnya proses KYC dilakukan secara manual. Prinsip KYC adalah mengenal nasabah atau calon nasabah. 

"Awalnya KYC, nasabah harus menyerahkan KTP-el secara manual dengan tatap muka langsung. Perkembangan selanjutnya, KTP-el bisa dibaca dengan _card reader_, tetapi ini ada banyak kendala dalam masa pandemi Covid-19. Tujuannya sih tetap sama memastikan nasabahnya benar, mencegah data ganda, mencegah fraud, dan mendorong semua orang berperilaku baik," papar Dirjen Dukcapil Prof. Zudan Arif Fakrulloh di Webinar tentang Kedudukan dan Fungsi Adminduk dan Catatan Sipil dalam Administrasi Negara RI yang digelar oleh Magister Ilmu Administrasi Universitas Khrisnadwipayana, Sabtu (25/9/2021). 

Setiap orang harus berperilaku baik, karena semuanya terkoneksi dan makin transparan. Nomor _handphone_, NPWP, semuanya masuk dalam bigdata kependudukan Dukcapil. 

"Kalau ada orang mendaftar nomor perdana _handphone_ dengan namanya sendiri, kemudian dia menipu orang, setelah itu dia membuang nomor _handphone_ nya, seolah dia merasa aman. Oh, tidak begitu. Karena semua nomor _handphone_ terdaftar di Dukcapil. Ketika dia mendaftar dengan NIK dan No. KK sendiri, tapi berperilaku tidak baik itu bisa menimbulkan masalah. Inilah proses KYC. Dulu tatap muka sekarang sudah bisa secara elektronik," papar Prof. Zudan.

Dengan e-KYC orang tidak perlu datang ke bank. Cukup verifikasi wajah atau sidik jari dan irish mata berbasis NIK. Ketik NIK-nya verifikasi dengan foto wajah atau dan sidik jari. 

"Indonesia sudah mampu seperti itu. BUMN yang mengakses data biometerik Dukcapil untuk e-KYC ini sudah beberapa, yaitu Pegadaian diikuti Bank Mandiri dan Bank BNI mulai jalan. Bank BCA juga mulai jalan sistemnya seperti itu. Berbagai K/L lain bisa mengembangkan seperti ini," kata Dirjen Zudan penuh harap.

Di perguruan tinggi, misalnya mahasiswa Krisnawipayana yang mengikuti perkuliahan nantinya tidak usah mengisi absensi manual. Bisa identifikasi berbasis elektronik dengan _QR code_. 

Berita Terkait