Tragis! Pengantin Pria di Palembang Diserang Sebelum Akad Nikah

Foto: Korban mendapat perawatan medis usai dibacok saat akad nikah. (Dok. Istimewa)
Senin, 12 Mei 2025  06:19

Momen yang seharusnya menjadi hari paling bahagia dalam hidup Ahmad Anda (31), warga Palembang, berubah menjadi mimpi buruk berdarah. Alih-alih mengucap ijab kabul, Ahmad justru harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi penuh luka akibat serangan brutal dari lima pria bersenjata, hanya beberapa menit sebelum akad nikahnya dimulai.

Insiden mencekam itu terjadi pada Minggu pagi, tepat di depan lokasi akad nikah dan resepsi yang telah disiapkan dengan matang di kawasan Jalan Panca Usaha, Palembang. Ahmad yang baru saja turun dari mobil bersama keluarganya disambut bukan dengan senyum kebahagiaan, melainkan dengan tebasan parang dan todongan pistol.

Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi, empat hingga lima orang pria tiba-tiba muncul dan langsung menyerang Ahmad. Suasana sontak berubah panik. Para tamu berhamburan menyelamatkan diri, sementara jeritan ketakutan menyelimuti lokasi yang semula dihiasi tenda dan bunga.

Salah satu pelaku, yang disebut bernama Jono alias Ian, diketahui menodongkan pistol ke arah Ahmad, sementara tiga lainnya mengayunkan parang ke tubuh korban. Ahmad yang tidak bersenjata sama sekali hanya bisa berlari menyelamatkan diri ke rumah warga dalam kondisi bersimbah darah.

“Ada lima orang. Tiga bawa parang, satu bawa pistol. Saya kenal yang bawa pistol, namanya Ian,” ujar Ahmad, dikuti, Minggu (11/5.2025).

Ahmad mengalami luka serius di bagian kepala, tangan, dan kaki. Ia kini menjalani perawatan intensif, sementara seluruh tubuhnya diperban. Momen pernikahan yang telah lama dinantikan bersama sang calon istri, Parida, pun terpaksa dibatalkan.

Sang ibu, Ningcik, tak kuasa menahan tangis saat melihat kondisi anaknya yang tergeletak lemah di rumah sakit. Ia mengaku tidak tahu-menahu alasan di balik penyerangan tersebut. “Kami kaget, kami tidak tahu siapa pelakunya dan kenapa, tiba-tiba saja kami diserang,” ujar Ningcik dengan suara bergetar.

Namun Ahmad menduga, peristiwa mengerikan ini berkaitan dengan konflik lama. Ia mengaku pernah berselisih dengan Ian pada tahun 2019, setelah dituduh menjadi informan polisi. Cekcok itu bahkan sempat berujung pada penusukan.

“Dia pernah teriak aku maling di atas Jembatan Kertapati. Kami sempat kejar-kejaran. Waktu itu dia sendiri, aku tusuk,” ungkap Ahmad.

Berita Terkait