Bentrok Massa Aksi Bela Palestina dengan Ormas, Pemkot Bitung Minta Warga Tidak Terprovokasi

Foto: Tangkapan layar ribut-ribut dua kelompok massa di Bitung, Sulut.
Minggu, 26 Nov 2023  11:39

Pemerintah Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mengajak warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh individu atau kelompok yang berupaya mengganggu kedamaian.

Hal ini menanggapi peristiwa bentrok antara massa aksi bela Palestina dan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kota Bitung, Sulut, yang terjadi pada Sabtu (25/11/2023) sore.

Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri berharap agar masyarakat tidak menyebarkan foto dan video yang dapat memicu ketegangan di kalangan berbagai pihak.

"Mari menjaga kedamaian dan keamanan karena Bitung dikenal dengan masyarakat yang sangat toleransi. Jangan mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang menginginkan perpecahan di kota ini," kata Maurits Mantiri di Bitung, Minggu (26/11/2023).

Sebagai langkah konkret, Maurits mengajak masyarakat untuk melaporkan hal-hal mencurigakan kepada aparat pemerintah, TNI, atau Polri terdekat, atau menghubungi Call Center 112. Dia menegaskan bahwa Layanan Call Center 112 tersedia 24 jam, memberikan respons cepat, dan akan segera berkoordinasi dengan semua pihak terkait.

"Hingga pagi ini, kondisi Kota Bitung tetap aman dan terkendali. Pemerintah bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, TNI, dan Polri berhasil menyelesaikan selisih paham ini dengan cepat," ujar Maurits.

Sebelumnya, Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa mengatakan insiden berawal saat salah satu ormas merayakan HUT ke-12 di wilayah GOR Dua Saudara, Bitung, Sabtu (25/11/2023) sore. Tommy menyebut acara HUT itu telah memperoleh izin dari pihaknya.

"Awal mulanya itu dari salah satu LSM yaitu masyarakat adat yang melaksanakan HUT yang ke-12 yang dilaksanakan di GOR Dua Saudara, itu dengan tema kedaulatan pangan dan kebangkitan ekonomi lokal," kata AKBP Tommy.

"Itu HUT yang ke-12 dan telah mendapatkan izin resmi baik dari Kesbangpol baik dari kepolisian untuk kegitan itu, karena untuk kebudayaan," sambungnya.

Berita Terkait