Aktivitas 5.000 Nelayan di Lebak Lumpuh Akibat Gelombang Tinggi

Foto: Gelombang tinggi yang melanda Perairan Selatan Banten menyebabkan ratusan nelayan di pesisir Kabupaten Lebak tidak melaut selama beberapa hari terakhir.
Selasa, 05 Ags 2025  15:06

Gelombang tinggi yang melanda Perairan Selatan Banten, khususnya di pesisir Kecamatan Bayah, Wanasalam, Cilograng, dan Panggarangan, membuat ribuan nelayan di Kabupaten Lebak tidak melaut dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Hingga Selasa (5/8/2025), nelayan setempat masih enggan melaut karena gelombang laut yang mencapai ketinggian 2,5–4,0 meter.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Tangerang telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi.

BMKG mengimbau masyarakat pesisir, khususnya nelayan, agar meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan.

Seorang nelayan asal Lebak Selatan, Wading mengatakan aktivitas melaut terhenti hampir sepekan.

Bahkan, dalam beberapa hari terakhir nelayan sama sekali tidak melaut selama empat hari berturut-turut.

“Iya, para nelayan saat ini banyak yang tidak melaut karena cuaca ekstrem. Banyak alat tangkap yang roboh dan hancur,” ungkap Wading.

Wading menambahkan, setidaknya 80 unit alat tangkap rusak atau hanyut terbawa ombak. Hal ini semakin memperparah kondisi perekonomian ribuan nelayan yang bergantung pada hasil laut.

“Alat tangkap roboh dan hanyut ke pantai. Rata-rata milik warga. Ini sangat memukul ekonomi kami,” tambahnya.

Berita Terkait