Catatan Tim Relawan Aliansi Indonesia Pasca Gempa dan Tsunami di Palu, Donggala dan Sigi

 
Selasa, 16 Okt 2018  13:30

Gempa bumi berkekuatan 7,7 pada Skala Richter, 27 kilometer TimurLaut Donggala, Sulawesi Tengah, pada hari Jumat (28/9/2018) pukul 17:02:44 WIB, yang kemudian disusul tsunami yang menerjang Kota Palu menimbulkan duka mendalam, bukan saja bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari gempa dan tsunami, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

Di antara ribuan bahkan jutaan rakyat Indonesia yang berduka dan tergerak untuk terjun langsung membantu para korban gempa dan tsunami salah satunya tim relawan Aliansi Indonesia yang dipimpin oleh Supriadi. Tim yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan tersebut langsung bergerak sehari pasca gempa dan tsunami. Berikut catatan tim relawan Aliansi Indonesia tersebut yang dikirimkan langsung dari Kota Palu, Sulawesi Tengah:

Pasca gempa dan tsunami melenda Kota Palu, Donggala dan Sigi

28 September 2018, bencana melanda kota Palu dan dua kabupaten tetangganya. Gempa bumi, likuifaksi dan tsunami. Tangis duka di sana-sini datang dari setiap sudut wilayah.

Hari kedua pasca bencana, kami merangsek masuk melalui jalur darat dengan membawa sedikit bahan makanan dan obat-obatan. Informasi penjarahan logistik bantuan menghantui kami. Setelah sepakat langkah yang ditempuh dari berbagai opsi dan kemungkinan peluang lolos dari penjarahan, akhirnya perjalanan dilanjutkan dengan keyakinan, Allah SWT bersama kami semua.

Senin, 1 Oktober 2018, tim relawan Lembaga Aliansi Indonesia tiba di Palu. Setelah memastikan titik posko aman dari bencana, tim Lembaga Aliansi Indonesia yang dipimpin oleh ketua tim Supriadi, mendistribusikan bantuan makanan, minuman, kebutuhan bayi dan obat-obatanan.

Ketua Tim lembaga Aliansi indonesia menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh donatur, komunitas #Debulangit yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, dimana pun berada.

Lalu, kepada sahabat relawan #dMajorIndonesia yang jauh-jauh datang membantu mobilisasi logistik dari Kota Makassar hingga pendistribusian ke tenda-tenda pengungusian.

Berita Terkait