Update banjir-longsor Sumut: 147 orang meinggal, 174 hilang dan 28.427 mengungsi
Polda Sumatera Utara mencatat korban meninggal dunia dalam bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah di Sumut hingga Sabtu (29/11/2025) siang, sudah mencapai 147 orang. Sebanyak 174 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
Jumlah korban luka-luka akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi sejak Senin (24/11/2025) itu hingga kini tercatat 754 orang. Perinciannya, sebanyak 32 orang luka berat, dan 722 lainnya luka ringan.
Berdasarkan sebaran wilayah, jumlah korban meninggal dunia terbanyak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, yakni 47 orang. Disusul Kota Sibolga 33 orang, Tapanuli Selatan 41 orang, Tapanuli Utara 15 orang, Humbang Hasundutan enam orang, Pakpak Barat dua orang, lalu Padangsidimpuan, Nias Selatan, dan Binjai masing-masing satu orang.
Adapun total pengungsi yang terdampak bencana ini tercatat sebanyak 28.427 orang.
Hingga kini, tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI Kodam I Bukit Barisan, Polda Sumatera Utara, Basarnas, dan BPBD masih berjibaku di berbagai titik bencana.
Upaya yang dilakukan mencakup evakuasi korban hingga pembersihan material longsor yang masih menutup sejumlah akses jalan.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengatakan pihaknya telah mengerahkan 3.553 personel untuk membantu masyarakat di tengah situasi bencana.
Hingga saat ini masih terdapat lokasi tanah longsor di kawasan Tapanuli Utara (Taput) dan Tapanuli Tengah (Tapteng).
"Kami akan menelusuri dahulu jalan tertimbun longsor kurang lebih 30 kilometer dari Taput hingga ke Tapteng. Di sana masih banyak mobil-mobil yang tidak bisa terjamah oleh pasukan TNI dan Polri dan setelah kami lihat bersama pangdam (Bukit Barisan), kami akan memberikan bantuan makan dan minuman, karena informasi yang kami dapat, 4 hari mereka tidak dapat makan dan minuman," ujarnya.