Kondisi porak poranda, pemerintah belum bisa update data korban bencana Aceh-Sumut-Sumbar
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan bahwa pemerintah belum bisa menyampaikan update data korban bencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).
Dia mengakui kerusakan yang disebabkan cuaca ekstrem di 3 daerah tersebut mengakibatkan kerusakan di banyak titik.
”Sebagaimana sudah disampaikan oleh BMKG bahwa dalam beberapa hari ini ada badai Siklon Tropis Senyar yang membawa hujan ekstra luar biasa, angin kencang luar biasa, sangat ekstrem, melanda 3 provinsi tersebut. Dan itu mengakibatkan banjir, longsor, cuaca ekstrem yang juga berpengaruh terhadap transportasi,” ungkap Pratikno kepada awak media di Jakarta pada Kamis (27/11).
Pratikno tidak menampik bencana tersebut menyebabkan korban jiwa dalam jumlah cukup banyak. Demikian juga korban hilang dan warga yang terdampak bencana.
Namun, dia belum bisa menyampaikan data secara terperinci mengenai angka-angka korban tersebut.
Sebab, sampai saat ini petugas di lapangan masih berusaha melakukan pencarian dan penyelamatan korban.
”Bahwa (bencana) ini telah memakan cukup banyak korban jiwa, tetapi data masih terus di-update, data terus di-update. Dan kemudian mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang cukup luas, khususnya jembatan. Kemudian jalan, tanah longsor, baik tanah jalan yang tertimbun dari longsoran dari atas maupun tanah yang terputus akibat longsor ke bawah,” bebernya.
Berdasar laporan dari petugas di lapangan, kondisi tersebut cukup menyulitkan. Selain kesulitan melakukan pencarian dan penyelamatan, kondisi itu membuat distribusi bantuan juga terkendala.
Meski begitu, upaya maksimal tetap dilakukan oleh pemerintah bersama seluruh instansi terkait yang bergerak bersama-sama dalam operasi kemanusiaan di 3 daerah tersebut.