Cuaca ekstrem, 10 rumah warga di Pandeglang Banten ambruk
Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Pandeglang, Banten, dalam sepekan terakhir memicu kerusakan material cukup parah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Pandeglang melaporkan sedikitnya 10 rumah warga ambruk terdampak fenomena alam tersebut.
Sekretaris BPBD Kabupaten Pandeglang, Nana Mulyana, mengonfirmasi bahwa cuaca buruk terjadi hampir merata di seluruh wilayah Pandeglang selama lima hari terakhir. Berdasarkan laporan masyarakat, kerusakan bangunan disebabkan oleh terjangan angin kencang hingga pohon tumbang.
"Kami menerima laporan dari masyarakat, benar terjadi sejumlah rumah ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang," ujar Nana kepada Beritasatu.com, Jumat (19/12/2025).
Dampak kerusakan di berbagai kecamatan
Nana menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi memicu kerusakan berat pada struktur bangunan di beberapa kecamatan. "Selama sekitar lima hari terakhir, ada kurang lebih 10 rumah warga yang ambruk," tambahnya.
Menyikapi kondisi ini, BPBD Pandeglang meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Mengingat, potensi cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung hingga momen pergantian tahun.
"Kami mengimbau warga agar tetap waspada apabila terjadi hujan lebat dan angin kencang," tegas Nana.
Kisah Warga: Rumah Rata dengan Tanah Salah satu dampak terparah dialami oleh Uhed, warga Kampung Hilir Kidul, Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran. Rumah miliknya kini nyaris rata dengan tanah. Tak hanya struktur bangunan yang hancur, perabotan rumah tangga seperti alat dapur hingga lemari pakaian rusak tertimpa reruntuhan.
Uhed menceritakan detik-detik mencekam saat rumahnya mulai goyah. Beruntung, ia bersama anak dan istrinya segera menyelamatkan diri ke rumah orang tua sebelum bangunan tersebut roboh.