Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar Hadiri Pagelaran Busana Swarna Songket Nusantara: Angkat Kebanggaan Budaya Lokal ke Panggung Nasional
PALEMBANG, Aliansinews"–
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir menunjukkan komitmennya dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya daerah melalui partisipasi aktif dalam Pagelaran Busana Swarna Songket Nusantara, yang digelar di Plataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Jumat (1/8/2024).
Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, S.H., M.Si., M.I.Kom, hadir bersama Ketua Dekranasda Ogan Ilir, Ibu Tikha Alamsjah Panca Wijaya, B.A (Hons), dalam ajang bergengsi yang menampilkan pesona tenun songket khas Sumatera Selatan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting nasional, di antaranya Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Ibu Selvi Gibran Rakabuming, Ketua Harian Dekranas Ibu Tri Suswanti Tito, Gubernur Sumsel beserta Ibu, Ibu-ibu Seruni (istri para Menteri), dan Ibu Dewi Sastrani Ratu Dewa.
Dalam sambutannya, Ibu Selvi Gibran memberikan apresiasi mendalam terhadap pelaksanaan acara yang dinilainya sebagai bentuk nyata pelestarian warisan budaya bangsa.
“Pagelaran ini bukan sekadar ajang pameran busana, tetapi wujud kebanggaan terhadap identitas budaya lokal. Pelestarian budaya tidak boleh dianggap sebagai beban, melainkan kebanggaan yang harus diwariskan lintas generasi,” ujarnya.
Ibu Selvi juga menegaskan pentingnya memperkenalkan songket kepada generasi muda agar tidak hanya dikenal sebagai busana seremonial, tetapi menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
“Bayangkan jika suatu hari kita memiliki hari khusus untuk mengenakan songket di sekolah atau di tempat kerja. Ini akan menjadi langkah kecil namun berarti untuk menjaga dan mencintai budaya kita,” tambahnya.
Pagelaran Busana Swarna Songket Nusantara kali ini diikuti oleh 17 kepala daerah kabupaten/kota se-Sumatera Selatan, dengan menampilkan berbagai karya songket khas masing-masing daerah, termasuk songket unggulan dari Kabupaten Ogan Ilir.
Bupati Panca Wijaya Akbar menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai upaya mengangkat potensi lokal ke level nasional.
“Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sangat mendukung pagelaran ini, karena melalui kegiatan seperti ini, kita dapat memperkenalkan tenunan songket terbaik dari berbagai daerah, termasuk karya pengrajin dan anak-anak PKW (Pelatihan Keterampilan Wirausaha) Ogan Ilir,” jelas Panca.
Ia menambahkan bahwa songket Ogan Ilir memiliki ragam motif yang sarat makna budaya, seperti motif Padi Pegagan, Dodot, Sadem, Kembang Roti, Bintang-bintang, hingga Naga Besaung. Setiap motif, kata Panca, mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Ogan Ilir yang menjunjung tinggi nilai kerja keras, keindahan, dan kebersamaan.