Polda Jabar Klarifikasi Kasus Viral Dugaan Begal, Hanya Salah Paham antara Pengendara Mobil dan Truk

 
Senin, 29 Sep 2025  20:21

Bogor - Aliansinews id. Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) melalui Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan S.I.K., M.H  meluruskan kejadian yang sempat viral di media sosial terkait dugaan aksi begal di kawasan Gedebage menuju Cibiru, Bandung. 

Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa peristiwa tersebut bukanlah tindak kejahatan, melainkan kesalah pahaman antara pengendara mobil dan truk di jalan raya pada dini hari, Sabtu (27/9/2025)

Kejadian bermula saat sebuah akun media sosial mengunggah video yang memperlihatkan keributan antara pengendara mobil Fortuner putih dengan sopir truk pada sekitar pukul 04.00 WIB. Dalam video tersebut, sempat tersiar dugaan adanya percobaan pembegalan, sehingga ramai diperbincangkan dan menimbulkan keresahan masyarakat.

Kabid Humas Polda Jabar menjelaskan, peristiwa itu sebenarnya terjadi akibat kecelakaan kecil ketika mobil Fortuner yang dikemudikan oleh seorang pria bernama Billy terserempet oleh kendaraan truk,  Akibat benturan tersebut, mobil Fortuner mengalami kerusakan cukup parah di bagian sisi kanan dan ban kiri depan kempes.

Dalam kondisi panik, penumpang Fortuner yang terdiri dari Billy, Ari, Teh Ayu, dan Boeng sempat menepi dan berusaha mencari klarifikasi kepada pengemudi truk di belakangnya, Gama. Namun karena situasi gelap dan menegangkan, komunikasi tidak berjalan baik. 

Sopir truk, Gama, yang merasa takut dan bingung, langsung melarikan diri ke arah Mapolda Jabar untuk mengamankan diri.

Sesampainya di Mapolda Jabar, Gama melapor dan meminta perlindungan kepada petugas. Di sisi lain, Billy dan rekan - rekannya  juga mendatangi lokasi untuk memberikan klarifikasi. 

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat Reserse Umum dan Tim Resmob Polda Jabar, diketahui bahwa tidak ada unsur tindak pidana dalam kejadian tersebut.

“Kasus ini murni salah paham. Tidak ada unsur begal. Kedua pihak sudah saling bertemu, meminta maaf, dan membuat pernyataan damai,” ungkap Kombes Hendra.

Berita Terkait