Banjir lahar Semeru, tercium bau belerang menyengat
Banjir lahar hujan Gunung Semeru yang melanda wilayah Kecamatan Pasirian dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu (5/11/2025) menimbulkan aroma belerang menyengat di sekitar lokasi.
Fenomena ini disebut berkaitan dengan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Isnugroho mengatakan bau belerang kemungkinan besar berasal dari aktivitas vulkanik dan pembentukan kubah lava baru di puncak Gunung Semeru.
“Ya, ada bau belerang. Hal ini kemungkinan karena aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang meningkat. Beberapa hari ini memang terpantau pembentukan kubah lava baru,” ujar Isnugroho, Kamis (6/11/2025).
Banjir lahar hujan dengan amplitudo maksimal 38 milimeter itu menyebabkan tanggul sepanjang 200 meter jebol di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian.
Material lahar mengalir deras hingga merendam puluhan hektar sawah dan memutus akses jalan antar kecamatan.
Selain itu, dua bangunan warung warga rusak berat akibat diterjang arus deras.
Ratusan warga sempat terjebak di sekitar aliran sungai karena derasnya aliran air yang membawa material pasir dan batu dari puncak gunung.
BPBD Lumajang bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus melakukan pemantauan terhadap peningkatan aktivitas vulkanik dan kondisi cuaca di sekitar wilayah Semeru.