SMKN 2 Palembang Terus Berinovasi, Perkuat Kualitas Pendidikan dan Dukungan bagi Siswa Kurang Mampu
Palembang, Aliansinews"—
SMK Negeri 2 Palembang terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang bermutu sekaligus berpihak kepada siswa dari berbagai latar belakang. Melalui program bebas komite tahun pelajaran 2025/2026, sekolah ini kembali memberikan keringanan biaya bagi 561 siswa yang masuk dalam kategori tidak mampu, yatim, piatu, maupun jalur afirmasi.
Berdasarkan data resmi sekolah, sebanyak 195 siswa dari kelas X, 194 siswa kelas XI, dan 172 siswa kelas XII terdaftar sebagai penerima program tersebut. Langkah ini dinilai menjadi bukti nyata kepedulian SMKN 2 Palembang terhadap pemerataan akses pendidikan menengah kejuruan di Sumatera Selatan.
Waka Kesiswaan SMKN 2 Palembang, Drs. Syarifudin, M.Si., mengatakan bahwa kebijakan bebas komite ini merupakan bagian dari implementasi visi dan misi sekolah dalam mencetak lulusan yang beriman, berkarakter, profesional, serta berdaya saing global.
> “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada siswa yang tertinggal hanya karena faktor ekonomi. Pendidikan di SMKN 2 Palembang diarahkan untuk membentuk karakter, kompetensi, dan keterampilan kerja yang dibutuhkan dunia industri saat ini,” ujar Syarifudin.
Selain memberikan perhatian terhadap siswa yang membutuhkan, SMKN 2 Palembang juga tengah memperkuat berbagai program unggulan dan inovasi pembelajaran. Di antaranya, peningkatan kualitas akademik melalui literasi, numerasi, serta tracer study yang memetakan keberhasilan lulusan di dunia kerja.
Sekolah juga aktif mengembangkan pembelajaran berbasis proyek dan teknologi, seperti konversi motor BBM menjadi motor listrik dan penerapan E-Learning Toyota Training Education Program (T-TEP). Program tersebut dirancang untuk menyesuaikan kemampuan siswa dengan kebutuhan industri otomotif modern.
Dalam bidang prestasi, SMKN 2 Palembang bertekad mempertahankan capaian akademik seperti Lomba Kompetensi Siswa (LKS) serta prestasi non-akademik di bidang olahraga, seni, dan karakter. Untuk mendukung hal ini, sekolah memberikan pelatihan intensif dan berkelanjutan bagi guru maupun siswa, bahkan melibatkan pelatih profesional dari luar.
> “Kami terus dorong pengembangan kemampuan guru dan siswa. Pelatihan dan pembinaan rutin menjadi kunci menjaga mutu dan produktivitas. Bila perlu, kami menghadirkan tenaga pelatih eksternal agar hasilnya maksimal,” tambahnya.