Pemkab Sukabumi Salurkan Bantuan Alsintan untuk 56 Kelompok Tani, Dorong Produktivitas dan Kesejahteraan Petani
aliansinews.id - Sukabumi, Dalam upaya memperkuat sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani, Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas menghadiri Rapat Koordinasi Pendistribusian dan Pengelolaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang digelar di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran Dinas Pertanian, para penyuluh pertanian, perwakilan kelompok tani, serta sejumlah pejabat daerah. Pada kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan alsintan kepada 56 kelompok tani, yang terdiri atas 30 unit traktor dan 129 unit hand sprayer. Bantuan ini diharapkan mampu mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja para petani di lapangan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas menegaskan bahwa bantuan alsintan merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan.
“Dengan adanya alat pertanian ini, petani bisa bekerja lebih mudah dan cepat. Produksi meningkat, efisiensi juga bertambah. Pemerintah berkomitmen agar petani sejahtera, mulai dari alat, pupuk, hingga bibitnya,” ujar Wabup.
Wabup juga menyoroti perhatian besar pemerintah pusat terhadap sektor pertanian, terutama melalui program subsidi pupuk, yang dinilai sangat membantu meringankan beban petani.
“Subsidi pupuk dari pemerintah pusat luar biasa besar. Jadi, harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik,” katanya.
Ia menambahkan, perhatian terhadap petani tidak hanya penting untuk mencapai kemandirian pangan, tetapi juga menjadi kunci utama dalam menjaga kesejahteraan masyarakat secara luas.
“Kita semua harus terus mendukung para petani, karena dari merekalah sumber pangan yang kita konsumsi setiap hari,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Aep Majmudin, melaporkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan proses penginputan data penerima dan kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2026 melalui aplikasi e-RDKK 2026. Proses tersebut berlangsung sejak 22 November hingga 25 Oktober 2025, dengan hasil pendataan sebanyak 208.405 petani terdaftar menggunakan NIK, serta kebutuhan pupuk urea 68.378 ton, NPK 67.513 ton, dan pupuk organik 750 ton.
Menurut Aep, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, hal itu dianggap sebagai langkah positif karena memperkuat ketepatan sasaran penerima bantuan.
“Mudah-mudahan petani yang terdaftar di e-RDKK 2026 adalah mereka yang memang layak menerima, yakni benar-benar petani, menguasai lahan maksimal dua hektare, dan membutuhkan pupuk subsidi,” jelasnya.
Selain itu, Aep juga memaparkan realisasi penyaluran alsintan sepanjang tahun 2025, di antaranya: