Mangkrak, Proyek APBD Sumsel Milliaran Rupiah Diduga Dikerjakan Tidak Sesuai RAB

Foto: Proyek Dinkes Sumsel diduga mangkrak
Sabtu, 01 Feb 2025  11:18

Palembang_AliansiNews.id.

Percepatan pembangunan boleh dikatakan bagian dari indikator keberhasilan suatu daerah, untuk memajukan daerahnya. Namun adakalanya proyek-proyek yang dibangun tersebut, belum sesuai dengan harapan masyarakat. Ini disebabkan karena munculnya berbagai persoalan yang dihadapi, mulai dari adanya indikasi korupsi hingga kekurangan anggaran.

Akibatnya, bangunan yang sebelumnya sudah dianggaran di APBN tentunya terancam sia-sia. Karena itu dibutuhkan komitmen serius dari pemerintah dalam hal mengawasi pekerjaan proyek, terutama proyek-proyek pemerintah yang berkenaan dengan hajat hidup orang banyak.

Di Sumsel sendiri, persoalan proyek yang mangkrak ini agaknya sudah menjadi rahasia umum. Sebut saja proyek Pekerjaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel yang beralamat di Jalan Putri Rambut Selako Kelurahan Kemang Manis Kota Palembang. Hingga kini, masih belum tuntas dikerjakan.

Proyek dengan pagu anggaran. Rp. 6.533.477.000. APBD 2024, yang di kerjakan oleh PT. Rambutan Sakti Perkasa, sumber dana APBD 2024 Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel diduga dalam pelaksanaannya menyimpang dari rencana anggaran biaya (RAB) yang telah di sepakati dalam kontrak.

Pasalnya, ketika awak media serta Tim investigasi DPD BPAN LAI Sumsel melakukan observasi di lokasi kegiatan proyek, tampak para pekerja diduga tidak menggunakan metode pelaksanaan pengerjaan yang benar, bahkan terkesan para pekerja pembangunan tidak mematuhi K3. Waktu Pelaksanaan yang seharusnya 150 hari kerja. Di mulai dari 26 Juli_22 September 2024 hingga kini belum selesai, hingga penggunaan material yang tidak sesuai sesuai dengan RAB serta gambar teknis. 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Eksekutif Badan Penelitian Aset Negara Lembaga Aliansi Indonesia (DPD BPAN LAI). Syamsudin Djoesman, Kepada awak media menjelaskan penggunaan material rangka baja ringan, seharusnya menggunakan ACP Seven tetapi meterial yang digunakan saat ini menggunakan ACP Toyo yang kwalitas bahannya lebih lembek serta harganya tiga kali lipat lebih murah ACP Seven," Ucapnya

Saya menduga, Pihak Kontraktor selaku pelaksana tidak memperhatikan kualitas dan terkesan tidak melaksanakan pembangunan sesuai dengan RAB. Fakta itu terlihat dari sebuah fenomena awal pembangunan proyek berdasarkan observasi di lokasi pekerjaan,” ungkapnya. Sabtu (1/2/2025)

Berita Terkait