Ketika Posko PPP Sesak Diserbu 'Romli'
LAMPUNG . Waktu masih pagi saat sejumlah penggembira perhelatan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 yang sebelumnya hilir mudik di jalan utama menuju Pondok Pesantren (Ponpes) Darussa'adah, Lampung Tengah, perlahan memasuki posko Dewan Pimpinan Pusat (DPP)Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Meski volume sond saluran YouTube tv NU yang menyiarkan pembukaan Muktamar secara langsung itu tidak terlalu besar, tapi suara yang ditimbulkan cukup menarik perhatian para rombongan penggembira yang sebelumnya hanya berjalan lalu lalang di sekitar arena.
"Apakah saya boleh ikut menonton?" kata salah seorang yang mewakili empat rekannya yang tiba-tiba sudah berada di pintu posko.
"Oh! Monggo, Pak. Silakan!" jawab ketua DPC PPP Lampung Tengah, Sugeng Wantoyo, yang bergegas mendekat dan menyambut. "Kita nonton sama-sama di sini. Silakan."
"Utusan dari daerah mana, Pak?" Ihsanudin, Sekretaris DPC PPP Lampung Timur yang berupaya ikut menyapa segera menyuguhkan air mineral.
"Sidoarjo, Pak. Jawa Timur," jawab salah seorang yang lantas duduk bersila diikuti rombongan yang mengikutinya. Peserta lain, yang tidak lagi ikut bicara segera membuntuti dan mereka berjumlah puluhan.
Pada saat yang sama, di pintu posko bagian belakang, beberapa penggembira dari rombongan yang lain lagi juga sudah berdiri di muka pintu. Mereka perlahan ikut merangsek berikut belasan orang di belakangnya tepat setelah salah seorang kemudian bertanya:
"Kami dari Bogor. Bolehkan ikut bergabung?"
Pertanyaan itu segera dijawab oleh Imanto, Wakil Sekretaris DPW PPP Lampung yang berada di jarak paling dekat sambil menawarkan beberapa belas kopi. "Silakan, Pak. Tapi maaf, dengan kondisi seadanya dan hanya lesahan."