Dorong Kreatifitas Pembelajaran Guru dan Siswa, SMKN 1 Mondokan Sragen Getol Canangkan Program Penggerak dan Karakter

Foto: Potret depan gedung sekolah SMK N 1 Mondokan Sragen Jawa Tengah. (Dok)
Jumat, 06 Okt 2023  14:01

SRAGEN - Seorang guru adalah orangtua kedua bagi para siswa, setelah kedua orangtuanya di rumah. Maka sewajarnya guru mempunyai peranan besar dalam mentransfer ilmu dan memberi bekal ilmu kepada para siswanya.

Betapa pentingnya peran yang dimiliki, sehingga guru dinilai sebagai sosok berpendidikan yang diharapkan mampu mendidik anak bangsa untuk masa depan. Membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter di indonesia.

Hal tersebut sama halnya dengan komitmen para pendidik di SMK N 1 Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Bahwasanya guru tidak sekedar mendidik dan memberikan materi akademik saja di sekolah, namun lebih dari itu. Guru diharapkan juga dapat menanamkan nilai-nilai positif pada siswa, karena guru merupakan role model bagi para siswanya.

Untuk mendukung hal ini, para guru mengokohkan karakter dalam membangun karakter para siswanya. Disisi lain, dampak persaingan global yang makin berat, maka revitalisasi SMK N 1 Mondokan diharapkan dapat mendongkrak kualitas tenaga kerja Indonesia yang berkualitas. 

Disela jam belajar para murid, hal itu juga diungkapkan Suyanto salah satu guru muda di SMK N 1 Mondokan tersebut. Dimana beberapa program sekolahan yang ada diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu SMK dengan orientasi baru. 

Perkembangan teknologi desruptif menjadi perhatian utama dalam revitalisasi dan pemutakhiran bidang-bidang keahlian di SMK. Penyelerasan dan pemutakhiran kurikulum SMK memprioritaskan kesesuaian perkembangan teknologi dan kesesuaian dengan kebutuhan riil dunia usaha dan industri. Pemerintah juga telah mendukung program kerja sama industri dengan melibatkan peran guru kejuruan melalui program keahlian yang didukung dengan beberapa program lainnya. 

"Sistem yang kami kembangkan meliputi penyelarasan, kedisiplinan, pemutakhiran kurikulum sampai inovasi pembelajaran. Yang tak kalah pentingnya, siswa diberi bekal karakter. Era persaingan yang makin ketat ini, banyak perusahaan membutuhkan hal itu," ungkapnya beberapa waktu lalu saat dijumpai awak media. 

Suyanto juga menambahkan, desain pendidikan SMK N 1 Mondokan dikembangkan berangkat dari kebutuhan dan pengakuan dunia usaha dan industri. Analisis kebutuhan itu kemudian dirumuskan ke dalam standar-standar kompetensi disertai dengan jenis sertifikasi dan teknik pengujiannya.

Dari standarisasi ini SMK mengembangkan kurikulum dan sistem pembelajarannya. Proses standarisasi dan sertifikasi serta penyusunan kurikulum melibatkan pihak-pihak terkait, terutama sinergi sekolah dan industri. Dengan demikian, siswa dididik sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

Berita Terkait