Beredar Tangkapan Layar Chat WA Direktur BPE di Blora Soal Kasus Sumur Ledok, Isinya Membahas Soal Kucuran Dana ke Ranah Media

Foto: Tangkapan layar pesan berisi laporan Direktur BPE Blora. (Dok)
Rabu, 03 Mei 2023  11:02

BLORA – Heboh, warga masyarakat di wilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah dikejutkan dengan viralnya tangkapan layar dari chat WhatsApp seorang Direktur Blora Patra Energi (BPE), bernama Tri Harjianto. Hal yang beredar dimasyarakat itupun terkait seputar isu kasus sumur tua Ledok di Blora.

Data yang dihimpun, sebagian isi chat yang beredar membahas perihal pemberian sejumlah angka nominal atau uang, dimana mengarah pada birokrasi kucuran dana agar kasusnya tidak mencuat di media. Sontak kabar tersebut selain membuat heboh ditengah masyarakat juga menjadi hangat ditengah perbincangan serta sorotan publik. 

Dikatakan salah satu narasumber, Bagong Suwarsono, warga Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, juga mengaku sangat prihatin dan menyayangkan jika hal itu benar dilakukan, yaitu dengan tersebarnya screnshot isi chat WhatsApp salah satu oknum petinggi BPE di Blora itu.

Dia menambahkan, berangkat dari semangat untuk menaikan PAD Blora, ternyata di dunia BUMD Blora,

Disisi lain, terkait BPE sendiri harusnya dalam programnya mampu menaikkan PAD di Blora, namun yang terjadi adanya dugaan permainan-permainan kotor. Harapannya, dana sebaiknya juga tidak untuk kepentingan yang tidak jelas.

"Kami selaku warga masyarakat hanya bisa berharap, istilahnya orang yang menderita sakit, jadi selain soal beredarnya chat WA tersebut, terkait BPE pun juga harus dibedah total oleh pihak APH di Blora," tandasnya. 

Sementara itu, menanggapi kabar yang beredar itu, Direktur BPE Blora, Tri Harjianto, juga telah mengaku bahwa memang isi chat atau pesan dalam WhatsApp HP tersebut memang dirinya yang membuat atau mengetik. 

Tri pun juga tak menyanggah, pembahasan soal pemberian sejumlah uang dalam chat tersebut memang berhubungan masalah adanya kasus sumur tua di Ledok. Namun percakapan itu juga diherankan Tri karena pada dasarnya berada dalam group yanh sebenarnya hanya ada empat orang anggota group saja, tapi bisa beredar.

"Benar itu yang menulis saya, tapi juga heran kenapa itu bisa keluar dan tersebar. Kami akan cari siapa yang membocorkannya, padahal isi group hanya 4 anggota group saja," ungkapnya. 

Berita Terkait