Logika Horor Kaum Piktor, Gaduh Ijazah Jokowi Tidak Akan pernah Selesai

Foto: Foto Ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang ditampilkan saat Konpers Bareskrim Polri, Kamis (22/5/2025).
Jumat, 23 Mei 2025  12:21

Bareskrim Polri sudah menyatakan keaslian ijazah Universitas Gajah Mada (UGM) Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan menyatakan kasus laporan ijazah palsu oleh Egi Sujana cs dihentikan.

Apakah dengan begitu permasalahan ijazah Jokowi yang dipersoalkan dan menimbulkan kegaduhan itu juga selesai? Tidak, tapi memberikan kelegaan besar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Demikian disampaikan oleh Sekretaris Jenderal  (Sekjen) Formasi Indonesia Satu (FIS), Muhammad Syafei, menanggapi perkembangan terakhir gaduh fitnah ijazah palsu Jokowi, di Seknas FIS, Jalan Kutai III Nomor 3, Sumber, Banjarsari, Kota Solo, Jumat (23/5/2025).

“Kalau bagi kaum piktor (pikiran kotor), kelompok pembenci Pak Jokowi itu sudah diposisikan Pak Jokowi bersalah, sudah disimpulkan ijazah beliau palsu. Satu milyar fakta juga tidak akan mengubah itu. Namun kesimpulan Bareskrim Polri bahwa ijazah Pak Jokowi asli itu sangat penting untuk memberikan kelegaan besar bagi sebagian besar masyararakat Indonesia, sekaligus legitimitas Roy Suryo cs terjun bebas,” ujarnya.

Menurut Syafei, bagi orang waras yang berpikir rasional, masalah ijazah Jokowi sebenarnya sudah selesai dengan pernyataan resmi UGM bahwa ijazah Jokowi sah.

“Namun itu tidak cukup bagi kaum piktor yang menggunakan logika horror itu. Saya sebut logika horor kaum piktor, karena pikiran mereka sudah telanjur dikuasai oleh  kebencian, sakit hati, iri-dengki, dan sebagianya, sehingga logika jernih mereka sudah hilang entah kemana. Kalau dibilang bodah, jelas tidak. Mereka orang-orang berpendidikan,” tegasnya.

Niat kelompok yang mempersoalkan ijazah Jokowi itu, menurutnya, memang bukan untuk mencari kebenaran, tapi membuat kegaduhan dan menurunkan kredibilitas Jokowi.

“Sekali lagi saya tegaskan, 1 Milyar fakta pun tidak akan mengubah logika horor yang berangkat dari pikiran kotor mereka. Sekecil apapun masalah yang bisa dipersoalkan untuk menjatuhkan kredibilitas Pak Jokowi, akan mereka lakukan,” imbuhnya.

Saat ditanya tentang Roy Suryo yang minta perlindungan ke Komnas HAM, Syafei mengatakan hal itu bentuk lari dari tanggung jawab dan salah alamat.

Berita Terkait