Bantuan Pembangunan SMA Negeri 3 Kayuagung OKI Dipertanyakan, Janji Perbaikan Belum Juga Terealisasi
OKI. AliansiNews.id.
Satu tahun sudah berlalu sejak insiden kebakaran yang melanda gedung lokal siswa di SMA Negeri 3 Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Peristiwa itu sempat menyita perhatian publik dan langsung ditindaklanjuti dengan kunjungan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni, pada Selasa. (7 Mei 2024).
Dalam kunjungannya, Agus Fatoni berjanji bahwa pemerintah provinsi akan segera memperbaiki gedung sekolah yang terbakar dengan menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) melalui Dinas Pendidikan Sumsel. Harapan besar pun sempat tumbuh di kalangan guru, siswa, maupun masyarakat sekitar.
Namun, kenyataan berkata lain. Hingga memasuki September 2025, janji perbaikan tersebut belum juga terealisasi. Gedung yang terbakar masih dibiarkan terbengkalai, sementara aktivitas belajar-mengajar harus berjalan dengan segala keterbatasan.
Akibat gedung terbakar yang tidak segera diperbaiki, para siswa terpaksa menempati ruang kelas darurat dan bergantian dalam menggunakan fasilitas yang ada. Beberapa ruang kelas bahkan dialihfungsikan untuk menampung siswa yang terdampak kebakaran.
Orang tua siswa mengaku prihatin dengan kondisi ini. Mereka menilai pemerintah terkesan lamban dalam menanggapi persoalan pendidikan yang menyangkut kenyamanan dan keselamatan anak-anak mereka.
“Sudah dijanjikan akan dibangun pakai dana BTT, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda dimulai. Kasihan anak-anak harus belajar dalam kondisi terbatas,” ujar salah satu wali murid. Selasa (2/9/2025)
Saat kunjungan tahun lalu, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menegaskan bahwa pembangunan akan diprioritaskan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan belum ada progres sama sekali.
Ketiadaan tindak lanjut ini menimbulkan tanda tanya besar. Masyarakat bertanya-tanya apakah persoalan ini terkait dengan keterbatasan anggaran, proses administrasi yang berbelit, atau kurangnya perhatian dari pihak terkait.