Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi Salurkan Bantuan Ikan Segar dan Olahan untuk Percepat Penurunan Stunting

 
Senin, 08 Sep 2025  22:00

aliansinews.id - Sukabumi, Dalam rangka mendukung program nasional percepatan penurunan stunting, Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan pangan bergizi berupa ikan mas segar, ikan nila segar, serta olahan abon ikan kepada keluarga berisiko stunting. Penyaluran bantuan ini dilakukan secara bertahap sepanjang Desember 2024 di 55 desa sasaran prioritas.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya perikanan lokal.
“Ikan merupakan sumber protein hewani dengan kandungan gizi lebih unggul dibandingkan protein hewani lainnya. Ikan kaya omega-3, protein, asam amino esensial, dan mineral penting yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang optimal. Konsumsi ikan secara rutin terbukti bermanfaat mencegah stunting pada anak,” ungkapnya.

Jenis bantuan yang diberikan meliputi 1 paket berisi 3 bungkus abon ikan, atau 2 kilogram ikan nila, atau 2 kilogram ikan mas. Ketiga komoditas dipilih karena memiliki kandungan protein tinggi, yakni 16–30% per 100 gram. Selain untuk pemenuhan gizi, program ini sekaligus mendorong penguatan ekonomi pelaku usaha perikanan lokal, mulai dari pembudidaya hingga UMKM pengolah hasil ikan.


Sebanyak 18 desa menerima bantuan abon ikan, 18 desa mendapat ikan nila, dan 19 desa memperoleh ikan mas. Pola distribusi disesuaikan dengan ketersediaan ikan di masing-masing wilayah. Desa yang mudah mengakses ikan segar diberikan abon ikan, sementara desa yang sulit mendapat pasokan ikan segar diprioritaskan menerima ikan konsumsi.

Proses distribusi dilakukan langsung oleh Dinas Perikanan dengan dukungan pemerintah desa dan kader posyandu. Namun, hujan deras yang memicu longsor, banjir, serta pergerakan tanah di beberapa kecamatan seperti Jampang Kulon, Cidolog, Surade, dan Lengkong sempat menghambat pengiriman. Gangguan listrik dan komunikasi juga terjadi di wilayah Surade. Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Perikanan menetapkan adendum penambahan waktu pekerjaan agar distribusi tetap tuntas.
Pemerintah desa serta masyarakat penerima manfaat menyampaikan apresiasi atas program ini. Mereka menilai inisiatif tersebut menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam memperhatikan kesehatan anak-anak.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis Mei 2025, prevalensi stunting di Kabupaten Sukabumi berhasil turun dari 27% (2023) menjadi 20,5% (2024). Meski target nasional 14% masih harus dikejar, penurunan ini menjadi indikator keberhasilan awal intervensi terarah dan terpadu, termasuk melalui dukungan sektor perikanan.

Kepala Dinas Perikanan menegaskan bahwa stunting berdampak serius, baik jangka pendek maupun panjang, mulai dari gangguan tumbuh kembang hingga penurunan kualitas generasi bangsa.

“Kami akan terus mendorong sinergi lintas sektor dalam menekan angka stunting. Harapannya, anak-anak Sukabumi tumbuh menjadi generasi sehat, cerdas, dan produktif di masa depan,” tegasnya.

Berita Terkait