10 Orang Jadi Tersangka, Proyek Jalur KA Ganda Solo-Kalioso di Sebut Ladang Bancakan Korupsi. Walikota Solo Angkat Bicara
SOLORAYA - Pembangunan Jalur Kereta Api Ganda Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso menjadi salah satu proyek yang diduga jadi perkara korupsi berujung OTT Ketua Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya oleh KPK. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka angkat bicara soal itu.
Gibran mengaku masih menunggu arahan dari Menteri Perhubungan. Pasalnya, pembangunan tersebut menggunakan anggaran APBN.
"Dari Kemenhub ya (anggarannya), ya nanti tak koordinasi lagi. Wis ini nanti saya koordinasi lagi dengan Pak Menteri ya itu aja, ya kan koordinasi terus," kata Gibran di Balai Kota Solo, beberapa waktu lalu.
Gibran berharap bahwa kasus OTT yang melibatkan Kepala BTP dan PPK Jawa Bagian Tengah tidak menghambat tiga proyek di Kota Solo yakni elevated rail atau pembangunan jalur ganda Stasiun Solo Balapan-Kalioso itu.
"Ya jangan sampai, ini kan proyek strategis moga-moga tidak terhambat karena ini ya, ya harus jalan terus. Nanti saya nunggu arahan lagi," ungkapnya.
Hingga saat ini, Gibran mengaku belum berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengatakan bahwa sampai saat ini pekerjaan jalur ganda Solo-Kalioso masih berjalan sesuai timeline.
"Belum berkomunikasi dengan menteri. Saya nunggu arahan selanjutnya. Masih sesuai timeline, untuk perlintasan sebidang harusnya Lebaran sudah bisa (dilintasi)," imbuhnya.
KPK menetapkan 10 orang sebagai tersangka korupsi proyek jalur kereta api wilayah Sulawesi Selatan, Jawa hingga Sumatera.
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dalam konferensi pers, mengatakan perkara ini terjadi di beberapa proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub pada tahun anggaran 2021-2022. Ada 4 proyek yang disebut, di antaranya: