Wapres Gibran: Jaga kedaulatan dan ketahanan pangan nasional, Berantas Mafia Pangan

Foto: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Senin, 12 Mei 2025  06:38

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmen pemerintah dalam memberantas mafia pangan sebagai langkah penting untuk menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.

Ia mengatakan tok beras Indonesia saat ini mencapai lebih dari 3,1 juta ton. Angka stok beras ini tertinggi dalam 23 tahun terakhir.

“Stok beras kita saat ini menyentuh lebih dari 3,1 juta ton, tertinggi selama 23 tahun terakhir. Serapan beras hasil panen petani dari Januari sampai Maret menyentuh 719 ribu ton, tertinggi selama 10 tahun terakhir,” ujarnya.

Gibran menekankan bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan besar di sektor pertanian di tengah kekhawatiran terhadap krisis pangan global yang dipicu oleh meningkatnya populasi dunia, konflik geopolitik, dan dampak perubahan iklim.

Gibran juga mengingatkan bahwa dengan adanya 28 juta petani, tanah yang subur, serta berbagai komoditas unggulan seperti padi, jagung, kopi, dan tebu, Indonesia telah memiliki dasar yang kuat. Hanya perlu meneguhkan teknologi, penelitian, penyimpanan, dan hilirisasi.

Ia menjelaskan bahwa telah dibangun 53 bendungan baru, di mana 45 di antaranya siap untuk mengairi sawah-sawah milik petani. Saat ini, terdapat total 218 bendungan yang berfungsi untuk irigasi. Tidak hanya itu, tahun ini juga telah dialokasikan untuk pembangunan dan perbaikan irigasi di lahan yang seluas 2 juta hektare.

Jalan produksi desa sepanjang 366 ribu kilometer juga telah dibangun agar hasil panen cepat sampai ke pasar.

“Contohnya pengolahan tebu jadi bioetanol dan bioavtur. Ini langkah besar menuju energi bersih,” ucapnya.

Tidak sebatas pembangunan infrastruktur, Gibran juga menyoroti permasalahan mafia pangan dan distribusi pupuk. Menurutnya, pemerintah telah memangkas 145 regulasi untuk mempermudah 14,9 juta petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.

Berita Terkait