Pupuk dan Pestisida Organik dari Cangkang Telur, Produk Koperasi Binaan Aliansi Indonesia
Pupuk merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan tanaman.Namun, penambahan pupuk kimia secara berlebihan dapat merusak tanah dan merusak hasil tanaman. Dengan demikian hal ini akan merugikan ekosistem alam dan petani. Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia adalah dengan menggunakan pupuk organik.
Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki kerusakan tanah karena dapat meningkatkan unsur hara tanah dengan cara menjadi sumber energi bagi mikroba tanah yang mampu melepaskan unsur hara dalam tanah. Pupuk organik juga dapat meningkatkan efisiensi tanaman dalam pengambilan unsur hara dan dapat menetralkan racun dalam tanah.
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat karena cara pengolahannya yang mudah. Dengan penggunaan yang melimpah tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan sampah cangkang telur yang melimpah pula.
Dalam cangkang telur terkandung 95,1% unsure mineral, 3,3% protein, dan 1,6% air. Berdasarkan komposisi mineral yang ada, cangkang telur tersusun atas 98,34% kalsium karbonat, 0,84% magnesium karbonat, dan 0,75% kalsium fosfat.
Dengan kandungan protein dan mineralnya yang melimpah, cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman dan penetral tanah serta meningkatkan kandungan kalsium tanaman.
Selain itu cangkang telur juga dapat dipergunakan sebagai bahan baku pestisida organik untuk pengusir hama tanaman seperti tikus, kecoa, wereng, bekicot dan belalang.
Dengan demikian, pemanfaatan dan pengolahan cangkang telur menjadi pupuk dan pestisida organik bukan hanya sebuah kegiatan produktif untuk ekonomi dan pertanian, namun juga langkah cerdas dalam mengatasi masalah lingkungan hidup yang disebabkan sangat banyaknya limbah cangkang telur.