Memburu Jelawat di Jantung BPBAT (Bagian 4/Habis)

 
Minggu, 17 Okt 2021  02:09

MENDUNG masih bergelayut di langit BPBATSG saat motor roda tiga yang membawa belasan polibag bibit indigofera berhenti di depan Asrama Toman Dormitory, tempat peserta pelatihan asal Kabupaten Mesuji menginap. Masih sangat pagi. Waktu menunjukkan pukul tujuh.

Kabid Ikan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Mesuji, Sean Guritno, mengatakan, rencananya indigofera itu akan ditanam di Balai Benih Ikan Mesuji sebagai alternatif pakan bagi jelawat pembesaran.

Seperti diketahui, sejak tahun 2009, Institut Pertanian Bogor telah mengembangkan konsep pakan Konsentrat Hijau berbasis Indigofera sebagai bahan pakan dari hijauan bergizi tinggi. Indigofera Zollingeriana diyakini memiliki kandungan protein antara 25-31%, TDN (Total Digestible Nutrient atau daya cerna) minimal 70% dan tingkat kecernaan bahan kering 75-78%. Komposisi ini membuat Indigofera adalah alasan yang tepat dalam mensiasati tingginya harga pakan pabrikan.

Setelah semua bibit Indigofera diturunkan, para peserta mulai beranjak menuju ruang pemijahan jelawat untuk melakukan packing larva hasil pelatihan sebelum dibawa pulang dan dikembangkan.

"Jumlahnya sekitar dua ratus ribu," kata Sean.

Hari ini adalah waktu terakhir rombongan pemuda perikanan Mesuji berada di BPBATSG dan kegiatan penutupan sudah dilakukan sehari sebelumnya. Praktis, Kegiatan tersisa hanyalah packing dan hunting pakan lavra Artemia yang BPBATGS tidak menyediakan sehingga harus membeli di kota Jambi.

"Semoga tidak kapok belajar di BPBATSG," ujar Sub Koordinator Pengujian dan Dukungan Teknis, Wahyu Budi Wibowo dalam momen perpisahan sehari sebelumnya.

Dia berpesan agar Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Mesuji tak perlu merasa sungkan jika dalam proses pembesaran jelawat nanti terdapat kendala. "Meski kami belum tentu lebih baik, tapi kami akan menyiapkan waktu andai memang dibutuhkan," kata dia.

Khusus untuk para pemuda peserta pelatihan yang saat itu kompak berseragam kaus dengan tulisan: Bangkit Adalah Kita, Wahyu juga menitipkan semangat untuk tidak mudah berputus asa dalam belajar.

Berita Terkait