Informasi untuk Kapolri, Oknum Polsek Kalideres aniaya Ketua Forum Rw Jakarta Barat
MediaAliansinews.id, Institusi Polri kembali diramaikan pemberitaan tidak sedap seputar ulah arogansi anggotanya yang menurunkan wibawa POLRI, sebagaimana keinginan masyarakat indonesia yang disempurnakan oleh POLRI.
POLRI membangun kepemimpinan 2021-2024 dengan tagline transformasi POLRI PRESISI yang merupakan abreviasi dari PREdiktif, responSIbilitas, dan transparanSI berkeadilan.
Tentu hal ini akan menjadi masukan informasi wilayah hukum Polda Metro Jaya Jakarta Barat, pasalnya disuga telah terjadi rekayasa hukum diPolsek Kalideres Jakarta Barat.Pasalnya salah warga keluarganya harus menerima dampak negatif yang bertentangan dengan nilai PRESISI POLRI yakni harus menerima dari ketidak adilan Hukum yang berlaku
Lagi oknum Polisi bertindak arogan lakukan pengeroyokan dan penganiyaan terhadap satu keluarga di Kp Maja Rt007/02 Kelurahan Pegadungan Kecamatan kalideres Jakarta Barat . Bahkan korban sempat dijadikan tersangka oleh pelaku pengeroyokan yang didalam terdapat 2 anggota Polisi yakni Brigadir SP, dan Brigadir LM, akibatnya korban yang berlatar belakang Ketua Forum RW harus dilarikan kerumah sakit akibat luka luka yang dideritanya.
Bukan hanya itu , kedua anak dan istri korban ikut mengalami penganiyaan dan berbuntut lapor melapor antara korban dan pelaku.
Korban berinisial RM yang juga ketua Rw 02 Kelurahan Pegadungan Kecamatan kalideres Jakarta Barat , yang juga Ketua Forum Komunikasi RW yang membawahi 75 RW dan 771 Rt kepada Media Aliansinews.id menjelaskan kronologinya, “Pada hari rabu tanggal 20 Desember sekitar jam 9 malam , saya mendengar teriakan teriakan dari luar rumah , dari teriakan tersebut salah satunya terdengar akan menyelesaikan perkaranya yang akan diselesaikan oleh ketua Rt setempat namun ketika saya keluar rumah saya dikeroyok beberapa orang yakni Rizal Cs. Diantaranya Oknum Polisi dari Polsek Kalideres berinisial PL berpangkat Brigadir dan LM berpangkat Brigadir anggota BRIMOB Polda Metro Jaya.“
Lebih lanjut RM menjelaskan, “Saya sebagai ketua RW harus merukunkan warga warga tapi malah jadi korban pengeroyokan ,saya ingin Pak Kapolri bertindak seadil adilnya saya merasa diperlakukan semenan mena dan sangat sangat tidak terima harga diri saya tersa di injak injak. Bukan hanya itu saya saya disuruh sujud sambil dipukul dan disuruh minta maaf, bahkan tangan kanan saya sampe lebam menahan meja yang akan dipukulkan kekepala saya, bahkan saat kejadian ada kanit reskim Polsek Kalideres diam saja tidak mampu melerai dan membiarkan penganiyaan terhadap saya hingga dikeroyok, anak anak saya juga ikut teraniaya, dibawah dada anak perempuan saya memar, begitu juga hp nya dibanting setelah direbut paksa ,sedangkan anak laki laki saya saat melerai juga dibawa kepolsek kalideres dan diborgol seperti penjahat.”
Rekayasa damai dan penangguhan
masih lanjutnya, “Selang setelah kejadian, saya papasan di tangga turun Polsek Kalideres saya bertanya kepada Kapolsek Kompol Abdul Janah ,saya pertanyakan kenapa anak saya ditangkap, lalu jawab kapolsek sudah temuin Tim 1 aja pak Hermanto, karena keluarga damai saja, Brigadir ipul (Penyidik-red)juga siap mau damai, terus saya bilang damainya kaya apa Ndan , udah Pak Rw temuin aja Reskim Polsek Kalideres Hermanto jawab kapolsek.”
Sementara itu H. Subheyanto, salah satu warga yang bermukim tidak jauh dari TKP menilai janggal dengan upaya perdamaian dan penangguhan para pelaku yang sebelumnya ditangkap juga korban yang direkaya ditanggkap lalu dilepaskan lagi.