dr Enda Rukmana: Stop Stunting Dengan Makan Protein Kearifan Lokal
OKU TIMUR. Media AI – Dalam upaya mengurangi kasus bayi Stunting di wilayah Kecamatan Cempaka, Kepala UPTD Puskesmas Cempaka gencarkan penyuluhan makan protein kearifan lokal. Protein kearifan lokal yang dimaksud adalah sumber protein yang ada disekitar rumah masing masing. (Sabtu, 13/3/21)
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Menurut dr Enda Rukmana, M.Kes masalah stunting penanganannya tidak bisa serta merta langsung bisa ditangani saat bayi baru lahir. Penanganan stunting itu sendiri bisa dilakukan pra bayi lahir bahkan jauh sebelum si ibu itu sendiri mengandung.
Puskesmas Cempaka melakukan pencegahan stunting bekerja sama dengan pihak terkait untuk melalukan penyuluhan stunting sejak dini. Pihaknya sudah melakukan Penggalangan Komitmen Lintas Sektor untuk mendukung program inovasi "Stop Kerdil". Kerdil merupakan singkatan dari Kekurangan Energi dan Lambat Tinggi.
Lalu ia juga membuat Forum Posyandu remaja sejak tahun 2018 sebagai upaya pencegahan seperti melakukan penyuluhan penyuluhan kepada remaja di sekolah tentang bagaimana proses pra dan pasca menstruasi. Selanjutnya ia juga merangkul KUA untuk menyiapkan sertifikat skrinning sehat sebagai syarat untuk pernikahan.
Selanjutnya, dr Enda juga gencarkan sosialisasi makan protein kearifan lokal. Menurutnya Protein juga sangat diperlukan untuk asupan nutrisi bagi masyarakat sebagai bentuk pencegahan stunting.
"Protein itu sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia sebagai bentuk pencegahan stunting. Diketahui bahwa masyarakat saat bicara protein mereka berfikir tentang daging sapi, daging ayam dan sebagainya sehingga membuat masyarakat berfikit protein itu mahal. Dari situ kami berfikir untuk sosialisasikan bahwa sumber protein bukan hanya dari itu saja, sumber protein sebetulnya ada disekitar rumah kita dan mendapatkannya tidak perlu dana. Kita sebut sebagai Protein Kearifan Lokal, apa itu? Protein kearifan lokal tersebut adalah siput, belut, belalang, jangkrik dan lain lain", ucapnya.
Kemudian ia menambahkan upaya sosialisasi makan protein kearifan lokal tersebut tidak hanya sebatas penyuluhan saja. Tetapi juga dengan menciptakan menu menu protein kearifan lokal yang ringan murah dan siap dinikmati oleh masyarakat. "Kami coba buat menu menu protein kearifan lokal yang menarik seperti tongseng Keong tempe, oseng belut cabe ijo, jangkrik krispi, belalang pedas manis, dan pindang remis. Semua kita kasih resepnya, dan resepnya ini dibuat oleh staf ahli gizi kita Ibu Riska Andrea Pratiwi yang dituangkan dalam buku Resep Masakan PMT Ibu Hamil Berbasis Pangan Lokal", ungkapnya.