Baru Merdeka, Warga Desa Malasari Kini Merasakan Usai Jalan Dibangun
Bogor - Aliansinews id. Perjuangan warga Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, untuk sekadar berbelanja kebutuhan pokok ibarat menempuh sebuah ekspedisi. Jarak menuju pasar Cigudeg dan Leuwiliang bisa memakan waktu seharian penuh.
"Berangkat subuh pukul lima, mereka baru tiba kembali di rumah menjelang magrib.
Jalannya sempit, berbatu, dan berliku melewati hutan. Bagi warga, perjalanan panjang ini bukan sekadar soal tenaga, tetapi juga soal keselamatan.
"Kalau ada yang sakit, apalagi ibu melahirkan, rasanya cemas sekali di jalan," tutur Agus (43).
Untuk kali ini, sebagian jalan baru telah dibangun melalui program Bupati Bogor, sehingga perjalanan yang dulu bisa memakan seharian kini bisa dipotong menjadi setengah hari.
Walau pun meski belum sepenuhnya mulus dan masih ada ruas yang berbatu atau licin, akses yang lebih baik ini mulai memudahkan warga mendapatkan kebutuhan pokok, sekaligus membuka peluang ekonomi dan pengembangan ekowisata di desa yang berada di jantung Halimun-Salak ini.
Agus warga malasari Menyampaikan kepada Awak media Aliansinews id. perbaikan infrastruktur ini terasa seperti hadiah kemerdekaan yang baru datang puluhan tahun setelah proklamasi.
"Merdeka kan udah 80 tahun, tapi kami baru benar-benar merasa merdeka sekarang. Karena dulu untuk belanja saja, berangkat subuh pulangnya sekitar jam 2-3 siang atau bahkan magrib," katanya.
Jalan Panjang Menuju Pendidikan di Ujung Halimun
Di Kampung Citalahab, Malasari, pendidikan menempuh jalan yang tidak kalah berliku dibanding jalan desa itu sendiri.
Guru Harun, salah satu tenaga pendidik di sana, bercerita bagaimana dulu anak-anak hanya bisa bermimpi melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Pasalnya, SMP induk terdekat berada di Nanggung, dengan jarak hampir kurang lebih 40 kilometer.