Gencatan Senjara, Israel Masih Serang Iran, Trump Geram

Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trum mengumumkan Israel dan Iran telah sepakat melakukan gencatan senjata setelah berperang selama 12 hari. (AP Photo/Carlos Barria)
Rabu, 25 Jun 2025  00:40

Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat setelah dua ledakan besar mengguncang Teheran pada Selasa (24/6/2025), meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan militernya.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas gencatan senjata yang baru berjalan beberapa jam dan membuka celah konflik baru di Timur Tengah.

Dua saksi mata di Teheran mengaku mendengar dentuman keras dari wilayah sekitar ibu kota. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa Israel memang menyerang lokasi radar di dekat Teheran.

Mereka menyebut serangan itu sebagai balasan atas rudal yang diklaim ditembakkan Iran beberapa jam setelah gencatan senjata diumumkan.

Namun, kontroversi muncul. Iran membantah telah meluncurkan rudal apa pun. Sementara itu, Israel tidak secara eksplisit menyebut waktu serangan radar tersebut, apakah sebelum atau sesudah Netanyahu berbicara langsung dengan Trump lewat telepon.

Perintah Trump dan Reaksi Keras terhadap Israel

Presiden Trump, yang saat itu sedang dalam perjalanan menuju pertemuan puncak NATO di Belanda menunjukkan ketidaksenangan yang luar biasa kepada sekutu dekatnya, Israel.

“Israel. Jangan jatuhkan bom-bom itu. Jika Anda melakukannya, itu pelanggaran besar," tulis Trump melalui platform Truth Social.

Beberapa jam kemudian, ia menambahkan, semua pesawat Israel harus kembali ke pangkalan mereka sambil “melambaikan tangan persahabatan” ke Iran.

Berita Terkait