Cuma pakai Windows Defender gratisan untuk keamanan, lumpuhnya Pusat Data Nasional disebut sebuah skandal, KPK harus turun tangan

Foto: Pusat Data Nasional yang sedang dibsngun di Cikarang.
Kamis, 27 Jun 2024  14:58

Lumpuhnya Pusat Data Nasional (PDN) Sementara akibat serangan ransomware dinilai bukan peristiwa biasa atau karena canggihnya serangan hacker, melainkan merupakan skandal.

Penilaian itu dilontarkan oleh Staf Ahli Lembaga Aliansi Indonesia, Muhammad Safei, setelah beredar informasi hacker masuk ke sistem PDN setelah mengeksploitasi celah keamanan Windows Defender yang merupakan software keamanan gratisan (bawaan) dari Windows 365.

"Setelah membaca dari berbagai sumber dan pendapat ahli, saya simpulkan ini bukan sekedar keteledoran luar biasa, tapi sebuah skandal. Analoginya, sudah pasti ada potensi besar serangan terhadap suatu wilayah, tapi yang dipasang sebagai keamanan hanya, maaf ya, sekelas hansip, bukannya pasukan terlatih dari TNI atau Polri," ujar Safei yang juga seorang praktisi IT sejak 1996 itu.

Dia menambahkan, bagi seorang praktisi IT, setiap membangun sebuah sistem komputasi yang pertama dipikirkan atau dipertimbangkan adalah 2 hal, yaitu backup (cadangan) dan keamanan.

"Dalam memilih OS (sistem operasi) keamanan mestinya juga jadi faktor pertimbangan utama. Saya bukan seorang pakar atau ahli IT dan keamanan siber, hanya seorang praktisi biasa. Tapi saya cukup tahu dari tiga OS yang sering digunakan yaitu Linux, Mac dan Windows, Windows ini yang paling beresiko," jelasnya.

OS Windows menurutnya menawarkan nilai lebih pada kemudahan atau 'user friendly' sehingga mudah dioperasikan maupun utak-atik konfigurasi sistemnya. Sedangkan Linux butuh SDM yang ekspert, karena jauh lebih sulit.

"Saya selalu prefer pakai OS Linux untuk server, kalau Windows pernah juga menggunakan tapi hanya untuk server lokal, anggaplah offline bukan online. Kalau Mac saya belum pernah menggunakan untuk server, jadi tidak bisa komentar soal Mac OS," imbuhnya.

Pada dasarnya, menurutnya, dipilihnya Windows untuk OS tidak bisa terlalu dipermasalahkan karena itu memang salah satu pilihan OS yang ada.

"Namun Windows butuh sistem keamananan yang sangat ekstra. Dan ketika hanya menggunakan Windows Fefender, ya saya sebut ini skandal. Kalau mau dibilang kelalaian atau keteledoran ya ini keteledoran yang luar biasa amat teramat sangat," tegasnya.

Berita Terkait