Puluhan Warga di Cianjur Diduga Terjangkit Chikungunya dan DBD
Puluhan warga Kampung Bantar Gebang, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga terjangkit penyakit chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD).
Salah seorang warga, Ades Sehendi mengaku dirinya bersama istri dan cucunya yang berusia delapan tahun mengalami demam tinggi disertai nyeri persendian sejak Rabu (17/9/2025). Ia bahkan sempat tidak bisa berjalan dan hanya bisa terbaring lemah.
“Tiga hari lalu badan panas tinggi, sendi sakit, sampai tidak bisa berdiri. Sekarang saya sudah bisa berjalan, tetapi masih terasa nyeri. Istri saya masih terbaring lemas di rumah,” ungkap Ades, Jumat (19/9/2025).
Warga lainnya, Yani mengaku sudah empat hari merasakan gejala chikungunya. Dia harus dipapah untuk pergi ke kamar mandi karena bisa berjalan.
"Dari hari selasa saya sudah mulai rasakan gejala jalan agak susah. Nah, pas Kamis saya sudah tidak bisa berjalan sama sekali," ucapnya.
Dirinya merasakan tulang-tulang kaki terasa sakit dan badan terasa dingin.
"Tulang semuanya pada linu terus panas, keluar bintik-bintik, mual, mencret-mencret seperti demam begitu. Sudah diperiksa oleh puskesmas katanya gejala chikungunya," terangnya.
Gejala serupa juga dialami puluhan warga lainnya. Mereka merasakan demam tinggi, nyeri tulang, pembengkakan pada kaki, hingga muncul bintik merah di kulit. Diperkirakan ada sekitar 27 orang yang terdampak di kampung tersebut.
Mendapat laporan dari warga, Puskesmas Ciranjang langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan medis serta memberikan obat-obatan kepada pasien yang terindikasi mengalami gejala chikungunya maupun DBD.