Banyak Warga Sragen Belum Mengetahui, Petilasan Watu Tumpang di Desa Gilirejo Lama Miri Menyimpan Banyak Mitos. Simak Ceritanya !
"Watu Tumpang", nama sebuah batu yang berlokasi di Dukuh Tumpang, Desa Gilirejo Lama, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Foto: dok/istimewa
SRAGEN - Di Kabupaten Sragen memang banyak sekali tempat bersejarah yang tidak sedikit pula menyimpan misteri dan sejarah yang mengandung filosofi-filosofi, dan erat dengan aroma mistis didalamnya.
"Watu Tumpang", nama sebuah batu yang berlokasi di Dukuh Tumpang, Desa Gilirejo Lama, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen ini belum banyak diketahui oleh masyarakat di Sragen. Ya, memang belum banyak yang tahu, karena tempatnya saja jauh dari pusat kota dan berada di ujung barat wilayah Sragen jalur keutara juga menembus ke Warung Apung perbatasan arah tembus waduk Kedung Ombo.
Selama ini warga sekitar menyakini bahwa batu tersebut merupakan sebuah petilasan, dipercaya dulunya merupakan tempat bertapa dan jadi singgah sosok musafir yang sedang menjalankan lelakunya.
Warga sekitar masih "nguri-uri" tempat ini, bahkan dihari tertentu dijadikan tempat untuk acara sedekah bumi atau masyarakat Jawa biasa menyebutnya dengan istilah Nyadran saling berbagai makanan.
Warga masyarakat beranggapan mereka melakukan kegiatan tersebut sebagai wujud menghormati budaya leluhur.
Konon, menurut warga sekitar di "Watu Tumpang" ini pada malam hari tertentu sering terdengar alunan tembang atau lagu-lagu Gamelan Jawa.
Salah satu tokoh, Suparjo Kepala Desa Gilirejo Lama, yang kebetulan rumahnya berada tepat disamping Watu Tumpang menguraikan bahwa selama ini warga masih menguri-uri tempat tersebut, kearifan lokal masih dijaga betul-betul.
Mengenai mitos dari batu tersebut Suparjo mengatakan bahwa ia pun sedikit banyak mendapatkan dari cerita turun temurun, maka hingga sampai saat ini warga masih menghargainya sebagai wujud cinta terhadap budaya.