Marak penjarahan di Sibolga dan Tapteng, begini kata Bobby Nasution
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menanggapi aksi penjarahan yang dilakukan sejumlah warga korban banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak sepenuhnya menyalahkan masyarakat, karena kondisi bencana yang sangat berat membuat banyak warga bertahan tanpa makanan selama beberapa hari.
"Yang pasti masyarakat kita tahu kondisinya. Sama sama mungkin sudah beberapa hari tidak makan, kita tidak menyalahkan 100 persen ke masyarakat, tapi kita fokus untuk membagi ke masyarakat," ujar Bobby di Tapteng, Minggu (30/11/2025).
Menurut Bobby, hingga saat ini masih banyak wilayah yang terisolir, terutama di Tapteng.
Jalur darat yang terputus membuat distribusi bantuan tersendat.
Untuk itu, sejumlah titik seperti Tukka dan Lumut menjadi prioritas pengiriman logistik melalui udara.
"Untuk masyarakat yang benar benar terisolir secara darat bantuan kita drop melalui udara di antaranya daerah Tukka dan Lumut. Untuk Tapteng Masih banyak terisolir, baik masuk ke Tapteng maupun di dalam Tapteng nya sendiri yang terisolir. Makanya difokuskan melalui udara, daerah yang tidak terisolir secara darat disuplai secara darat," tuturnya.
Bobby menegaskan stok logistik masih tersedia. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana menyalurkannya di tengah kerusakan akses, listrik padam, dan jaringan komunikasi yang belum pulih.
"Kita butuh listrik dan jaringan untuk mengetahui kebutuhan tiap daerah secara cepat. Ada teman-teman TNI dan pemerintah kecamatan di lokasi yang membantu memetakan kebutuhan warga. Karena itu kita minta PLN dan Telkom untuk mempercepat pemulihan listrik dan komunikasi," ujar adik ipar Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming ini.