Pasca letusan dahsyat Gunung Semeru, Lumajang tetapkan tanggap darurat 7 hari

Foto: Awan panas letusan Gunung Semeru diabadikan warga (Dok. istimewa)
Rabu, 19 Nov 2025  21:31

Sebanyak 300 warga mengungsi setelah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur erupsi atau meletus, Rabu (19/11/2025) menjelang sore.

Warga sudah dievakuasi karena khawatir menjadi korban setelah status Semeru dinaikkan ke level IV atau awas.

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari, terhitung mulai 19 November hingga 26 November 2025.

Hal ini diharapkan pos komando segera diaktifkan dan penanganan darurat bencana dapat berjalan secara efektif.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto telah memerintahkan jajaran untuk merespons perkembangan situasi dan dampak erupsi Gunung Semeru, khususnya dampak korban, kerusakan dan pengungsian.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan pada malam ini, terdapat tiga desa di Lumajang yang terdampak erupsi Semeru, yaitu Desa Supit Urang dan Desa Oro-Oro Ombo di kecamatan Pronojiwo, dan Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro. 

“Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dibantu unsur terkait telah mengevakuasi warga ke tempat pengungsian. Data sementara sebanyak 300 warga mengungsi sementara waktu di dua tempat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya.

Posko pengungsian tersebut tersebar di dua lokasi, yakni Balai Desa Oro-oro Ombo sekitar 200 jiwa dan SD 2 Supiturang 100 jiwa.

Selain itu, terdapat sejumlah warga dievakuasi menuju Balai Desa Penanggal. Namun, BPBD masih melakukan pendataan di lapangan.

Berita Terkait