DPR yang nyinyir dan kekanak-kanakan sikapi donasi Ferry Irwandi
Anggota Komisi I DPR Endipat Wijaya menyindir donasi warga, di antaranya melalui Ferry Irwandi yang terkumpul hingga Rp10 miliar rupiah.
Ia bahkan menyatakan, baru Rp10 miliar saja sudah merasa sok paling-paling, padahal negara sudah memberikan bantuan hingga triliunan rupiah.
Namun, Endipat mengakui kalau bantuan pemerintah itu kalah viral dengan donasi yang dilakukan oleh individu.
Komentar anggota DPR tersebut mendapat kecaman dari Staf Ahli Lembaga Aliansi Indonesia, Muhammad Syafei, dan dinilai sebagai komentar nyinyir, kekanak-kanakan dan tidak faham permasalahan.
"Sekelas anggota DPR komentarnya ngga bermutu sama sekali, terkesan cuman nyinyir dan kekanak-kanakan. Sumbangsih sekecil apapun harusnya diapresiasi dan didorong, bukan dinyinyiri," kecam Syafei
Endipat, menurut Syafei, juga tidak faham permasalahan dan tidak bisa membedakan antara kewajiban negara dengan bantuan sukarela masyarakat.
"Mau negara memberikan berapa ribu triliun pun itu adalah kewajiban, uangnya notabene juga uang rakyat. Sedangkan masyarakat tidak wajib, tapi sukarela membantu dari kantong pribadi masing-masing. Nggak bisa dibandingkan!" tegasnya.
Tentang viral dan tidaknya upaya pemerintah ataupun para influencer, kata Syafei, yang berlaku adalah hukum pasar media dan media sosial.
Negara melalui pemerintah, publikasinya juga luar biasa gencar, mulai kerap menggelar konferensi pers, hingga hampir semua aktifitasnya diliput berbagai media lokal maupun nasional.