Tragis! Ibu hamil di Papua meninggal usai ditolak 4 RS, Gubernur minta maaf

Foto: Kedua anak almarhumah didampingi kakeknya di depan makam Irene Sokoy dan anaknya di kampung hobong Sentani.(dok istimewa)
Minggu, 23 Nov 2025  15:25

Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat di Jayapura dan sekitarnya dihebohkan dengan berita meninggalnya seorang ibu dan bayi yang dikandungnya karena ditolak oleh beberapa rumah sakit.

Almarhumah Irene Sokoy dan bayi yang dikandungnya meninggal dunia pada Senin (17/11/2025) dini hari, sekitar pukul 05.00 WIT.

Keduanya mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan bolak-balik menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura, setelah sebelumnya ditolak di beberapa rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura.

Duka mendalam ini diceritakan langsung oleh Kepala Kampung Hobong, Abraham Kabey, yang merupakan mertua almarhumah, di hadapan Gubernur Papua Matius D Fakhiri pada Jumat (21/11/2025) malam di dermaga perahu Jembatan Kuning (Jeku) Sentani.

"Apa yang keluarga kami alami adalah hal yang sangat menyakitkan. Kami dari kampung datang minta pertolongan medis, tetapi tidak dapat pelayanan yang baik," ujar Abraham Kabey dengan suara bergetar.

Dituturkan Abraham, pada Minggu (16/11/2025) siang, Irene Sokoy yang sedang hamil anak ketiga, mulai merasakan kontraksi di Kensio, Kampung Hobong, sehingga keluarga memutuskan segera membawa almarhumah menggunakan speedboat ke RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura.

Selama berada di RSUD Yowari, keluarga melihat kondisi Irene semakin memburuk dan mengalami sesak napas.

Bahkan bayi dalam kandungan tidak kunjung lahir karena kondisi tubuh yang terlalu besar. Namun, keluarga menyayangkan tidak ada tindakan medis karena alasan dokter sedang tidak berada di tempat.

Menjelang tengah malam, keluarga meminta rujukan, tetapi proses pembuatan surat lambat dan berlarut-larut.

Berita Terkait