Banjir di Serang-Banten, 6 desa terendam dan 2.125 warga terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang melaporkan perkembangan penanganan banjir yang merendam enam desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Padarincang, Cinangka, dan Gunungsari. Bencana banjir tersebut terjadi sejak Selasa (16/12/2025) dan berdampak pada ribuan warga.
Banjir dipicu oleh curah hujan sedang hingga lebat dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Serang, Banten, dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi tersebut menyebabkan Sungai Cidanau dan Sungai Cikalumpang meluap hingga merendam permukiman warga serta mengganggu akses jalan di sejumlah lokasi.
Ketinggian permukaan air bervariasi, mulai dari 20 sentimeter hingga mencapai 120 sentimeter di beberapa wilayah terdampak.
Akibatnya, aktivitas masyarakat lumpuh dan sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala BPBD Kabupaten Serang, Ajat Sudrajat menyampaikan, hingga Kamis (18/12/2025) pukul 07.30 WIB, tercatat sebanyak 695 keluarga atau 2.125 jiwa terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, terdapat 108 warga lanjut usia (lansia) dan 133 balita yang termasuk dalam kelompok rentan.
“Selain berdampak pada warga, banjir juga merendam 569 rumah, sejumlah fasilitas umum, serta tempat ibadah,” ujar Ajat dalam keterangannya.
Dalam upaya penanganan bencana, BPBD Kabupaten Serang bekerja sama dengan BPBD Provinsi Banten, TNI, Polri, BASARNAS, Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Dinas Pemadam Kebakaran, relawan, serta unsur masyarakat setempat. Sejumlah langkah dilakukan, mulai dari pemantauan kondisi lapangan, evakuasi warga, kaji cepat dampak bencana, hingga koordinasi lintas instansi.
Evakuasi diprioritaskan di wilayah yang mengalami peningkatan tinggi muka air, terutama di Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka. Hingga laporan terakhir, debit air di Desa Citasuk dilaporkan mulai berangsur surut. Namun, di Desa Rancasanggal, tinggi muka air masih berkisar antara 50 hingga 80 sentimeter.