Kepuasan publik terhadap kinerja Gibran capai 71,4 persen, fitnah dan kebencian dinilai tidak berdampak signifikan

Foto: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sabtu, 25 Okt 2025  18:41

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai kehebohan soal ijazah yang diarahkan ke Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hanyalah upaya menciptakan kegaduhan politik yang tidak sehat dan tidak produktif.

"Tuduhan itu sudah berkali-kali dilayangkan ke Pak Jokowi namun tetap diulang, seperti tidak puas. Sekarang Mas Wapres yang jadi korban," ujar Faldo Maldini, Ketua DPP PSI Bidang Komunikasi Publik dikutip pada Sabtu (25/10).

PSI menegaskan, politik seharusnya menjadi arena adu gagasan, bukan tempat menyebar fitnah dan kebencian. Ia berpesan kepada masyarakat untuk menjaga demokrasi yang bermartabat.

"Kita semua berkewajiban menjaga kualitas demokrasi dengan menghadirkan diskursus yang bermartabat," tegasnya.

Bagi PSI, mendampingi Presiden Prabowo Subianto serta Wapres Gibran adalah simbol regenerasi kepemimpinan bangsa.

Karena itu, PSI mendorong untuk menyudahi kegaduhan ini, agar pemerintahan Prabowo-Gibran bisa kembali fokus pada kerja-kerja besar untuk memakmurkan rakyat dan Indonesia.

Di sisi lain, hasil survei yang dirilis Poltracking Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja putra sulung Jokowi itu sebagai Wapres.

"Kepuasan (masyarakat) mencapai 71,4 persen, gabungan antara yang sangat puas dan cukup puas," ungkap Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam siaran langsung di kanal YouTube Poltracking TV, dikutip pada Sabtu (25/10/2025).

Ia menerangkan, kepuasan publik terhadap Gibran didorong oleh citranya sebagai sosok muda yang membawa energi baru dan perubahan positif.

Berita Terkait