KPK: Penyelidikan dugaan korupsi Whoosh fokus pada pembebasan lahan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap perkembangan terbaru penyelidikan dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Indonesia Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Penyelidikan yang sudah berlangsung sejak awal 2025 itu disebut berfokus pada dugaan penyimpangan dalam proses pembebasan lahan.
“Ini masih dalam tahap penyelidikan. Materinya itu terkait lahan, jadi bukan soal proses proyeknya, tapi soal pembebasan lahan. Karena ini ada beberapa komponen, yang kami lidik itu terkait dengan pembebasan lahannya,” kata Plt Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025).
Asep belum memastikan lokasi pembebasan lahan yang tengah diselidiki KPK, apakah berada di Jakarta, Bandung, atau wilayah lainnya. Ia menegaskan, hal tersebut termasuk materi penyelidikan.
“Proyeknya silakan berjalan. Tapi kalau ada orang atau oknum, baik pengusaha maupun pihak lain, yang memanfaatkan proyek ini untuk mengambil keuntungan tidak sah, ya nanti kita minta untuk dikembalikan ke negara,” tegasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa penyelidikan lembaganya berfokus pada dugaan korupsi dalam proses pengadaan proyek tersebut, bukan pada kebijakan atau keberlanjutan proyeknya.
“KPK fokus di proses hukumnya, khususnya terkait pengadaannya. Kami sedang berupaya menemukan dugaan peristiwa pidananya, dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (6/11).
Budi menegaskan, penyelidikan yang dilakukan KPK merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, KPK berupaya memastikan agar tidak ada penyalahgunaan dana publik dalam proyek strategis nasional tersebut.