Tingkatkan Kinerja Berkualitas, Ketua DPD Jateng BPAN LAI Himbau Seluruh Anggota Memegang Komitmen Koordinasi dan Konfirmasi
Ketua DPD BPAN LAI Jateng Yoyok Sakiran memaparkan bahwa koordinasi adalah proses sinergi dan keseimbangan dari semua kegiatan dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lain supaya tercapainya tujuan bersama. Foto: dok/istimewa
JAWA TENGAH – Proses sinergi dan keseimbangan dari semua kegiatan dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lain supaya tercapainya tujuan bersama. Secara itu, koordinasi juga merupakan suatu proses saling mengerti dan memahami antara kedua belah pihak atau lebih dalam menjalankan suatu hal.
Ketua DPD BPAN (Badan Penelitian Aset Negara) Lembaga Aliansi Indonesia Jawa Tengah Yoyok Sakiran menjelaskan, syarat koordinasi untuk menjadi anggota LAI harus memegang rasa kerja sama, yakni memiliki perasaan saling bekerja sama yang dilihat dari pembagian, agar saling berlomba dalam pengembangan maupun kemajuan.
"Semangat tim ditumbuhkan, maksudnya satu sama lainnya per bagian harus saling mendukung dan menghargai agar makin bersemangat. Satu hal yang utama menjaga koordinasi serta konfirmasi," ungkap Yoyok saat berbincang dengan publik beberapa waktu lalu.
Menurut Yoyok, tujuan dari koordinasi dalam lembaga ternama di Jawa Tengah yang digawanginya itu yakni untuk mencegah konflik dan kontradiksi, persaingan yang tidak sehat, mencegah terjadinya perbedaan pendekatan dan pelaksanaan.
Adapun manfaat dari adanya koordinasi yakni terciptanya Integrasi, Sinkronisasi dan Simplifikasi guna pencapaian tujuan dari Lembaga dilakukan seefektif dan seefisien mungkin dan tidak menjadi pemecah masalah di setiap masalah dan konflik semua pihak.
"Dalam kinerja Lembaga pun, pimpinan menjadi mudah dalam melakukan sinergi serta integrasi berjalannya tugas yang ada dengan pihak yang berhubungan. Ketika keterkaitan dengan unit-unit atau divisi semakin besar maka akan semakin tinggi kebutuhan koordinasinya. Pihak kamipun bisa mensinergikan serta mengontrol perkembangan antara satu unit dengan unit yang lain dan bisa melakukan sinkronisasi kegiatan fungsional dengan berbagai tujuan masing-masing unit yang berbeda demi tercapainya tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia," tandasnya.
Lanjutnya, koordinasi antar individu pada kelompok diterapkan dengan cara pembagian tugas dan saling melakukan komunikasi untuk membentuk sinergitas. Dengan adanya koordinasi maka tidak akan terjadi kesalahan dalam mencapai tujuan.
Dampak dari kurangnya koordinasi dalam kinerja bisa berdampak buruk bagi Lembaga ataupun kelompok, pimpinan setiap satuan bisa berselisih atas wewenang atau bidang kerja yang masing-masing dari mereka beranggapan sebagai termasuk dalam yuridiksinya. Disisi lain tidak ada saling melempar tanggung jawab, dikarenakan masing-masing dari mereka merasa bahwa suatu wewenang atau bidang kerja tidak masuk dalam lingkupannya. Menurutnya, akan ada keputusan yang ternyata dibuat dengan kurang sempurna disebabkan tidak adanya keterangan lengkap di satuan yang berkaitan.