Tak Mau Sebut "Anak Nakal", Khofifah Enggan Dibandingkan dengan KDM

Foto: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Kamis, 15 Mei 2025  23:21

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan penolakannya terhadap istilah anak nakal dan menolak dibanding-bandingkan dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), dalam menangani anak bermasalah.

Ia menilai bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci dan menjadi tanggung jawab negara serta masyarakat untuk mengarahkan mereka ke jalan yang benar.

"Ya Allah, saya sangat tidak setuju jika mereka disebut anak nakal. Saya mohon semua pihak berhati-hati dalam menggunakan istilah tersebut," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kamis (15/5/2025).

Khofifah menjelaskan bahwa bagi dirinya, istilah "nakal" merupakan akronim dari "N Akal", yang ia maknai sebagai potensi akal yang tak terbatas.

Menurutnya, anak-anak perlu diberi ruang dan pendekatan yang tepat untuk mengembangkan karakter serta moral mereka.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pendidikan karakter, Khofifah menyebutkan bahwa Jawa Timur telah memiliki berbagai sekolah taruna yang bertujuan membentuk karakter kebangsaan, nusantara, dan ke-Indonesiaan para siswa.

Program ini sudah dimulai sejak era Gubernur Soekarwo dengan pembangunan SMA Taruna Nala di Malang dan SMA Taruna Angkasa di Madiun.

Di masa kepemimpinannya, Pemprov Jatim melanjutkan pembangunan sekolah serupa, antara lain SMA Taruna Brawijaya di Kediri, SMA Taruna Bhayangkara di Banyuwangi, SMA Taruna Madani di Pasuruan, SMA Taruna Pamong Praja di Bojonegoro (sedang dalam proses pembangunan, bekerja sama dengan IPDN).

“Kita sudah punya cara tersendiri. Melalui sekolah-sekolah ini, anak-anak Jatim akan dibekali pendidikan karakter yang kuat,” tegasnya mengenai istilah anak nakal.

Berita Terkait