SPBU Sepanjang Salatiga-Semarang Tuai Sorotan Media dan Lembaga, Diduga Jadi Ajang Para Mafia dan Pengangsu Bandel
SALATIGA - Kelangkaan Solar subsidi akrab terjadi di sejumlah SPBU, termasuk sorotan di wilayah eks Salatiga sampai Semarang. Tim Media khususnya LEMBAGA BESAR ALIANSI INDONESIA pun menduga adanya penyelewengan dan penyalahgunaan yang dilakukan sejumlah industri besar, seperti perusahaan tambang, sawit dan lainnya.
Antrian pengisian BBM baik jenis bio solar dan pertalite bisa di rasakan semua pengendara baik roda dua maupun roda empat, Namun SPBU sepanjang Kota Salatiga-Kabupaten Semarang diduga masih banyak yang bandel melayani konsumen pengangsu pertalite dan solat untuk kepentingan pribadi dan di jual kembali.
Dalam pantauan awak media beberapa kali dan sweaping, sekira pukul 18.00 sampai pukul 12 malam jadi ajang puluhan pengangsu menggunakan mobil berbagai jenis hilir mudik mutar balik untuk pengisian BBM.
Untuk memastikan adanya dugaan penjualan tidak sesuai dengan SOP, awak media berusaha mengintai kendaraan yang sudah mengisi pergi tapi ternyata kembali dan mengisi lagi. Tidak jauh dari lokasi SPBU awak media juga mendekati para sopir sedang menyedot BBM dari tangki mobil lalu di pindahkan kedalam jerigen, bukan pertalite saja ternyata juga ada belasan jerigen jenis Bio Solar Subsidi.
Saat di konfirmasi awak media, salah satu sopir pengangsu mengatakan, bahwa Solar Subsidi diambil atas perintah/urusan Bos Si A sampai Z. Hal ini menjadi sorotan SPBU sepanjang dari perbatasan Kota Boyolali arah Salatiga sampai Semarang.
Tim awak media kembali menglarifikasi kepada B selaku sopir pengangsu BBM jenis Pertalite, Dia menjelaskan bahwa dirinya bersama teman lainnya setiap sekali pengisian memberikan komisi kepada Operator petugas SPBU dan juga mencatut oknum berseragam hingga pengusaha.
Namun naas, terkadang seusai mendapatkan informasi tim media pernah juga mendapatkan intimidasi perlakuan yang tidak baik, ada juga yang pernah pelaku mengambil lengah dan melarikan diri.
Salah satu perwira TNI yang kerap bergelar komandan, juga akrab mendampingi dan memonitor tim awak media ALIANSI INDONESIA- KPK, Kapten CPM JS mengatakan, harusnya Pertamina memberikan sanksi kepada SPBU nakal yang terbukti melakukan penyelewengan, diantaranya pengisian solar subsidi dengan jeriken tanpa surat rekomendasi, pengisian ke kendaraan modifikasi, penyelewengan pencatatan atau administrasi, serta melayani pengisian atau transaksi di atas 200 liter.
"Penindakan harus terus dilanjutkan Pertamina dan memberikan efek jera kepada para pengusaha SPBU, Pertamina juga memberikan sanksi secara langsung berupa penghentian pasokan hingga ke tahap penutupan SPBU, " terangnya.