Pra Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi Sumsel 2024: Tingkatkan Kompetensi dan Keamanan Konstruksi

Foto: Kementerian PUPR
Selasa, 16 Jul 2024  18:03

Palembang, Aliansinews 

Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Dr. Dedi Natri Fahrizal, mengumumkan bahwa kegiatan pra kompetisi tenaga kerja konstruksi se-Sumatera Selatan (Sumsel) 2024 dan sosialisasi aplikasi SIBIJAK Sumsel bertema "Pelatihan dan Sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi bagi Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa Konstruksi" merupakan bagian dari rangkaian acara Konstruksi Indonesia 2024 yang dijadwalkan berlangsung pada 5-8 November 2024.

Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan di lapangan tenis UPTD PIP2B dan Jasa Konstruksi Dinas Perkim Sumsel pada hari Selasa, 16 Juli 2024. Sumsel menjadi provinsi pertama yang menggelar pra kompetisi tenaga kerja konstruksi ini, dengan harapan pemenangnya dapat melanjutkan ke kompetisi wilayah 2 yang diikuti oleh lima provinsi di Pulau Sumatera dan kemudian ke tingkat nasional pada kompetisi tenaga kerja konstruksi 2024.

"Kami berharap perwakilan Sumsel yang tahun lalu berhasil meraih juara 3 umum dapat meningkatkan prestasinya lagi tahun ini," ujar Dr. Dedi Natri Fahrizal. 

Tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Indonesia. Saat ini, masih banyak tenaga kerja konstruksi di Indonesia yang belum memenuhi standar sertifikasi. Berdasarkan Undang-Undang No. 2, setiap tenaga kerja konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi, sehingga diharapkan ke depannya semua tenaga kerja konstruksi yang bekerja di sektor ini memiliki sertifikasi yang sesuai.

"Konstruksi tidak hanya soal membangun, tetapi juga harus memperhatikan aspek keamanan, estetika, dan keberlanjutan agar hasil konstruksi aman digunakan oleh masyarakat," tambah Dr. Dedi Natri Fahrizal.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (DISPERKIM) Sumsel, Ir. H. Novian Aswardani, ST., MM., IPM, ASEAN Eng, menekankan pentingnya perlindungan bagi tenaga kerja konstruksi melalui BPJS. "Tenaga kerja konstruksi harus terjamin dan terlindungi dengan BPJS," kata Novian.

Novian juga berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi tenaga kerja, jasa konstruksi, dan pemerintah dalam pembinaan konstruksi di wilayah Sumsel. Ia menekankan pentingnya peran media dalam mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat, khususnya di Sumsel.

Berita Terkait