Melas Taon dan Festival Budaya Adat Paser 2019
PASER - Upacara adat atau ritual adat khas masyarakat Paser merupakan salah satu budaya adat Paser di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, bernama Melas Taon yang artinya pembersih tahun. Upacara adat ini merupakan wadah melestarikan adat istiadat lokal memperkenalkan kepada anak cucu masyarakat asli Paser dan masyarakat pada umumnya.
Melas Taon juga memiliki makna tolak bala atau berseh kampong (bersih kampung), yaitu kita selaku manusia mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang dilimpahkan kepada kita, dan kita memohon dijauhkan dari segala mara bahaya. Melas Taon belakangan ini dijadikan wadah silaturahmi antar sesama masyarakat dari berbagai kalangan serta membangun kerja sama yang baik dengan sesama, supaya kekerabatan dan kegontong royongan tetap terjalin sehingga tidak terjadi kesenjangan antara satu dengan yang lainnya.
Ketua Umum Lembaga Adat Paser (LAP) saat bertemu dengan Media AI di sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Adat Paser mengungkapkan Melas Taon merupakan ritual adat Paser yang keberadaannya sudah ada jauh sebelum Iindonesia merdeka. Menurutnya, hanya dulu dilaksanakan terpisah-pisah di setiap kampung, saat ini Melas Taon dilakukan bersama-sama dan dilaksanakan di kota kabupaten, se-kabupaten Paser.
Acara titual adat ini di lakukan setiap tahun dan tahun ini terlaksana pada tanggal 14 Desember 2019 yang dipimpin langsung oleh Arbain M Noor, SE, M.Si, Ketua Umum Lembaga Adat Paser serta seluruh tokoh adat Paser dan lebih dari 2 ribu masyarakat kabupaten Paser serta seluruh para undangan yang menghadiri dalam acara tersebut. Acara ini dihadiri juga oleh Bupati Paser di lapangan Telaga Ungu atau yang biasa disebut lapangan Gentung Temiang, yang berada di KM 05 kompleks perkantoran Pemkab Paser di Desa Tepian, Batang RT 012 kecamatan Tanah Grogot.
Acara Melas Taon ini diisi dengan pegelaran kesenian dan tarian budaya khas Paser serta menampilkan bermacam-macam jenis kuliner khas Paser. Ada daya tarik lebih yaitu yang bisa menghadiri dalam acara ini bisa langsung secara gratis makan makanan khas Paser seperti Lemang yang terbuat dari beras ketan yang dimasak di dalam bambu dengan minuman kopi gula aren serta makanan khas lainnya.
Hanya sayangnya kegiatan ini tidak ada dukungan dari Pemerintah Daerah Paser secara langsung. Kegiatan ini terlaksana hanya berkekuatan kerjasama tim panitia terdiri dari seluruh tokoh masyarakat Paser dan para donatur serta dukungan masyarakat Paser yang bergontong royong untuk menyukseskan acara tersebut. [Ahmad Lukman AI]