Masyarakat Desa Belo Laut Resah dan Meminta Sosialisasi Ulang, Akan Operasinya Kapal Isap Produksi (KIP) di Pinggir Pantai.

 
Senin, 17 Okt 2022  12:36

Belo Laut Kab.Bangka Barat- Rencana bergesernya Kapal Isap Produksi (KIP), di pinggir laut Desa Belo Laut Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat hari Rabu tanggal 12/10/2022 menimbulkan keresahan.

Team Media Aliansi Indonesia turun kelapangan untuk konfirmasi ke masyarakat fakta di lapangan, beberapa warga masyarakat dan nelayan yang kami temui mereka sangat kecewa dengan KIP yang akan beroperasi di pinggir pantai belo laut, 

Timbulnya keresahan bagi masyarakat Belo Laut setelah  sosialisasi rencana bergesernya  lokasi Operasi KIP dari laut dalam ke pinggir pantai Dusun II dan Dusun III  Desa Belo Laut oleh PT.Timah menimbulkan pertanyaan untuk sebagian masyarakat, karena dalam sosialisasi tersebut tidak semua unsur masyarakat di undang termasuk BPD Desa Belo Laut.

"Tidak ada undangan  BPD Desa Belo Laut akan sosialisasi bergesernya lokasi menambang  KIP di benarkan oleh Ketua BPD Desa Belo Laut Saputra, saat di temui awak media di kediamanya," iya bang, saya tidak diudang oleh PT. Timah saat sosialisasi bergesernya RK KIP ke pinggir pantai dusun II dan dusun III ", kata Saputra, Sabtu 15/10/2022.

"Seharusnya  PT. Timah juga mengundang BPD Desa Belo Laut dalam sosialisasi rencana kerja KIP dari laut dalam ke pinggir pantai, bukan hanya panitia KIP, perangkat Desa dan perwakilan nelayan saja, tapi BPD juga harus di undang", jelas  Ketua BPD . 

"Badan Permusyawaratan Desa ini kan salah satu struktur dalam pemerintahan desa, mitra kerja desa juga penyampai aspirasi masyarakat dipilih masyarakat yang SK nya di tanda tangani Bupati,tapi tidak di libatkan dalam  dalam Sosialisasi KIP, kan  aneh", ungkap Ketua BPD yang biasa disapa Putra ini.

Hal senada juga di sampaikan beberapa nelayan dusun II dan dusun III saat  di temui awak media di pinggir pantai, " kami merasa keberatan bang, dengan bergeserya RK KIP yang sudah dekat pinggir pantai, karena akan menimbulkan banyak masalah bagi nelayan."Harus ada sosialisasi ulang bang, karena KIP untuk mendekat pinggir pantai menggunakan kapal Stripping untuk mengupas dan 
membongkar kulit tanah, itu akan membuat kerusakan", tegasnya.               

Jurnalis : Kemis

Berita Terkait