Kisah 2 Marinir Temukan Black Box, Gali Lumpur di Kedalaman 30 Meter
Dua penyelam dari TNI Angkatan Laut, Kopral Dua Marinir Noor Ali dan Sersan Satu Marinir Hendra, berhasil menemukan black box berupa flight data recorder (FDR) dari perairan Karawang, Kamis (1/11/2018).
Keduanya menceritakan bagaimana menemukan black box tersebut setelah 35 menit di dalam air.
"Kami mengikuti sekitar 4 sampai 50 meter berputar-putar mencari sinyal, kemudian kami mengecilkan frekuensi sehingga sinyal berubah dari area menjadi titik," ungkap Hendra.
Walaupun sudah menjadi titik lokasi yang tepat, keduanya tak bisa melihat kotak hitam itu dengan mata telanjang. Jarak pandang terhalang lumpur dan tanah. "Sempat saya dan rekan saya Kopda Ali meraba-raba tapi tidak menemukan, jadi kami gali," kata Hendra.
"Ternyata di dalam ada sebongkah bentuk. Kemudian dibersihkan oleh Kopda Ali, kemudian kami melihat [black box] warna oranye tersebut. Kami pastikan, kami tempelkan alat detektor kami, ternyata memancarkan sinyal yang kuat," tambahnya.
Keduanya menyebut sempat menggali sedalam 40 cm sebelum mengangkat kotak hitam dan memastikannya dengan detektor yang dipinjamkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Kerja sama keduanya tak lepas dari peran Handoko Panoto dari tim BPPT selaku teknisi Kapal Baruna Jaya 1. Handoko juga merupakan orang yang mengoperasikan Remotely Operated Vehicle (ROV) dan mengarahkan kedua penyelam di dalam air.
Atas jasa mereka, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini memberikan penghargaan dan ucapan selamat. Mereka telah bekerja keras dalam menemukan Black Box FDR demi mengungkap penyebab kecelakaan Lion Air JT 610 PK-LPQ.