Khofifah: Anggota KPPS Adalah Pejuang Demokrasi
Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama menyebut para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) adalah pejuang demokrasi.
Hal itu menanggapi kesuksesan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan banyaknya anggota KPPS yang sakit bahkan meninggal dunia. Ia menyoroti khususnya di Jawa Timur, kerja keras para anggota KPPS dalam pemungutan dan penghitungan suara perlu diapresiasi.
“Para petugas KPPS sangat layak diapresiasi karena bekerja sangat keras. Berkat sumbangsig mereka, Pemilu 2024 khususnya di Jawa Timur dapat terlaksana dengan baik dan sukses,” ujarnya pada siaran pers di hari Minggu (18/2/2024) .
Menurutnya, para anggota KPPS tersebut bukan hanya mengawal proses pemilihan presiden dan wakil presiden saja tetapi juga mengawal pemilihan anggota legislatif atau caleg di wilayah kerja mereka masing-masing.
Sehingga dengan banyaknya proses pemilihan tersebut tidak sedikit anggota KPPS yang sakit atau bahkan meninggal dunia saat bertugas.
“Tidak berlebihan jika saya menyebut mereka yang gugur sebagai pejuang demokrasi,” ungkapnya.
Diketahui sebanyak 13 orang petugas KPPS serta dua petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jawa Timur meninggal dunia pada saat dan setelah bertugas di Pemilu 2024.
Anggota KPPS yang meninggal dunia tersebut berasal dari Kota Madiun, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Magetan, Kota Probolinggo, Kabupaten Bangkalan (dua orang), Kota Malang, Kota Surabaya (dua orang), Kota Kediri, dan Kabupaten Malang.
Sementara dua orang petugas Linmas yang meninggal dunia berasal dari Kabupaten Madiun dan Kabupaten Tuban.